Menurut Sella, para penculik Ilham ini berprofesi sebagai debt collector atau penagih utang.
"Katanya debt collector," kata Sella.
Ia bercerita bahwa istri salah satu penculik sempat curhat padanya.
Pada bu RT, istri penculik mengaku panik saat suaminya ditangkap polisi.
"Katanya, 'Iya saya masih panik bu. Saya gak tahu harus bilang apa'," kata Sella menirukan curhatan penculik Kepala Cabang Bank BUMN.
Istri penculik mengaku bahwa semua barangnya disita polisi.
"'Handphone saya diambil semua sama polisi, disita'," kata Sella dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.
Bukan hanya handphone, sang istri mengaku polisi juga menyita uang pemberian suami.
"'Terus juga uang saya Rp 8 juta dapat dikasih dari suami saya diambil juga'," katanya.
Sella mengatakan saat mendampingi polisi menangkap pelaku, mereka sempat menanyakan uang Rp 8 juta.
"Terakhir saja dapat uang itu. Pagi-pagi pulang itu kejadian. Dapat uang Rp 8 juta, katanya gitu," kata Sella.
"'Mana uangnya yang Rp 8 juta ?', katanya gitu kata polisi pas gerebek," tambah Sella.
Kepala Cabang BUMN di Cempaka Putih ditemukan tewas di persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi pada Kamis (21/8/2025).
Ia ditemukan setelah sebelumnya diculik menggunakan mobil putih di area parkiran supermarket kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Jasadnya kemudian dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Berita selanjutnya Analisa Eks Kabareskrim, Kematian Bos Bank BUMN Tak Terkait Utang, Orang Dekat?