TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Sukabumi - Selvia Aprilia Putri, seorang balita dua tahun asal Kampung Jembatan Dua RT 02 RW 24, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat butuh bantuan. Ia mengalami gangguan di telinganya.
Balita yang merupakan anak dari pasangan suami istri Subaeta (38) dan Rina (27) itu terus mengeluarkan nanah dari telinganya. Kondisi tersebut sudah berlangsung selama satu tahun.
"Sudah satu tahun lebih dari umuran satu tahun. Banyak cairan di telinganya dua duanya, cairan kaya nanah tapi bau, kaya congek, kadang tiap hari, kadang engga, suka ini dikorek-korek (sama anak, red)," kata Subaeta kepada Tribunjabar di rumahnya, Rabu (27/8/2025).
Congek adalah istilah umum untuk penyakit Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK). OMKS yaitu kondisi infeksi kronis pada telinga tengah yang menyebabkan keluar cairan (nanah) dari telinga, sering kali disertai nyeri, gangguan pendengaran, dan bau tidak sedap.
Subaeta menjelaskan, dirinya pernah membawa berobat ke bidan, namun belum menunjukkan kondisi yang membaik. Subaeta pun saat itu disarankan membawa anaknya berobat ke rumah sakit. Namun, terkendala biaya dan anaknya tidak mempunyai BPJS.
"Pernah sih ke bidan cuman pengobatan biasa biasa aja. Pernah sih (disarankan ke RS) cuman gitu kendala biaya sama gak ada BPJS, (jadi) belum bisa bawa berobat ke rumah sakit karena belum ada KIS," ujar Subaeta.
Menurutnya, anaknya kerap terbangun saat tidur karena mengalami sakit ketika cairan nanah itu keluar dari telinganya. "Kebanyakan malam, suka bangun sendiri, nangis," ucap Subaeta.
Subaeta pun berharap ada bantuan pembuatan BPJS agar anaknya bisa dibawa berobat. Hal ini untuk mengobati cairan nanah yang terus keluar dari telinga sang anak.
Balita Meninggal Akibat Infeksi Cacing
Kasus meninggalnya seorang balita bernama Raya (4 tahun) di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menuai keprihatinan publik. Ia meninggal dunia dengan kondisi tubuh dipenuhi cacing, bahkan hingga ke organ vital seperti otak. Saat dirawat di ICU RSUD R Syamsudin SH Sukabumi, cacing-cacing itu bahkan sampai keluar lewat mulut dan hidung.
Raya diketahui hidup dalam lingkungan yang tidak layak bersama kedua orang tuanya yang diduga mengidap gangguan jiwa (ODGJ). Rumahnya berbentuk panggung dan bagian bawahnya merupakan kandang ayam, yang diduga menjadi sumber infeksi cacing.
Raya ditemukan dalam kondisi kritis oleh tim relawan pada 13 Juli 2025 dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH, Kota Sukabumi. Selama di rumah sakit, tim medis mengeluarkan cacing dari tubuh Raya, termasuk cacing gelang sepanjang 15 cm yang keluar dari hidungnya. Cacing-cacing tersebut juga ditemukan di kemaluan dan anusnya.
Hasil CT Scan menunjukkan cacing sudah menyebar hingga ke otak. Pihak rumah sakit menyatakan Raya terlambat dibawa ke rumah sakit sehingga penanganan medis menjadi sangat sulit.
Berita selanjutnya Balita Raya yang Meninggal dengan Tubuh Penuh Cacing Ternyata Keluarga Kades