TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bengkulu - Setotal 427 murid keracunan setelah menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menu bako, jagung dan mi.
Peristiwa ratusan murid keracunan sesudah melahap MBG terjadi di Kabupaten Lebong, Provinsi Bngkulu. Jumlah 427 murid yang keracunan tersebut yang tercatat sampai Kamis (28/8/2025).
Sebanyak 364 dari 427 murid yang keracunan mendapat perawatan inap sedangakan sisanya 36 anak lainnya dapat perawatan jalan.
"Jumlahnya terus bertambah, pagi ini hasil pendataan intel Polres Lebong, jumlah bertambah menjadi 427 orang," ungkap Aipda Syaiful Anwar, Kepala Subseksi Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi (Kasubsi PIDM) Humas Polres Lebong, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon.
MBG adalah program prioritas yang dicetuskan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan gizi anak-anak. Serta mencegah stunting dan membangun generasi emas Indonesia 1945.
Tidak hanya memastikan asupan nutrisi yang seimbang, program MBG juga bertujuan menggerakkan ekonomi daerah dan membuka lapangan kerja bagi UMKM
Kapolres Lebong AKBP Agoeng Ramadhani, telah menyiapkan nomor ponselnya untuk membantu kebutuhan warga yang keracunan MBG, baik dalam hal layanan kendaraan maupun dukungan kesehatan lainnya.
"Nomor ponsel Kapolres 081399107471, warga yang membutuhkan layanan kendaraan atau dukungan kesehatan lainnya, Polres akan bantu. Atau bisa melalui Instagram @polres_lebong," tambah Aipda Syaiful.
Ia menjelaskan, sebelumnya ada beberapa siswa yang mengalami keracunan parah dan hanya dirawat di rumah. "Maka Polres menyiapkan layanan apabila diperlukan," ungkapnya.
Kejadian ini bermula pada Rabu (27/8/2025) sekitar pukul 11.30 WIB, ketika 130 siswa di Lebong dilarikan ke RSUD setempat akibat keracunan. Korban terus berdatangan hingga malam hari, memenuhi sejumlah fasilitas kesehatan di daerah tersebut.
Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menyampaikan rasa duka dan keprihatinan mendalam atas musibah yang menimpa ratusan siswa di Kabupaten Lebong.
Peristiwa ini terjadi setelah para siswa mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG) yang terdiri dari bakso, jagung, dan mi, yang kemudian menyebabkan gejala keracunan seperti muntah dan pusing.
Saat ini, para siswa telah mendapatkan penanganan medis berupa cairan, antibiotik, serta obat-obatan lainnya. Gubernur Helmi meminta pihak berwenang segera melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kejadian tersebut.
“Setelah ada laporan resmi, hasilnya akan kita sampaikan ke pemerintah pusat untuk menjadi bahan pertimbangan dan keputusan lebih lanjut,” jelas Helmi dalam rilis yang diterima Kompas.com.
Ia menegaskan, peristiwa serupa seharusnya tidak terjadi jika semua prosedur dijalankan dengan benar. “Ini menjadi pembelajaran penting bagi kita semua,” tambahnya.