Pemkot Bandar Lampung

157 Kasus Kebakaran di Bandar Lampung Dominan karena Korsleting Listrik

Terjadi 157 kasus kebakaran di Bandar Lampung, penyebab terbanyak karena korsleting listrik, mulai dari Januari-20 Oktober 2025.

Dokumentasi
KEBAKARAN - Petugas Damkarmat tengah memadamkan api dalam kebakaran di Bandar Lampung. Terjadi 157 kasus kebakaran di Kota Bandar Lampung hingga Oktober 2025. 

Tribunlampung.co.id, Bandar LampungTerjadi 157 kasus kebakaran di Kota Bandar Lampung, penyebab terbanyak karena korsleting listrik, mulai dari Januari-20 Oktober 2025.

Kepala Bidang (Kabid) Pemadaman, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Bandar Lampung Irman Saputra mengatakan, terjadi 157 kasus kebakaran di Kota Bandar Lampung.

"Jumlah kebakaran di Kota Bandar Lampung 157 kasus. Jenis kebakaran ada bangunan penduduk, industri, umum industri, kebakaran, kompor, lampu, listrik, rokok, dan lainnya. Penyebab kebakaran paling banyak terjadi karena korsleting listrik dengan 91 kasus," ujarnya, Rabu (22/10/2025).

"Total luas lahan yang terbakar 12.703 meter persegi. Total kerugian akibat kebakaran mencapai Rp 4.284.250.000," sambungnya.

Data jumlah kebakaran dari Damkarmat Bandar Lampung hingga Oktober 2025:

Januari 15 kasus, dengan luas lahan yang terbakar 1.571 meter persegi, total kerugian Rp 355.000.000.

Februari 14 kasus, dengan luas lahan yang terbakar 182 meter persegi, total kerugian Rp 303.350.000.

Maret 16 kasus, dengan luas lahan yang terbakar 1.912 meter persegi, total kerugian Rp 375.750.000.

April 16 kasus, dengan luas lahan yang terbakar 887 meter persegi, total kerugian Rp 940.250.000.

Mei 12 kasus, dengan luas lahan yang terbakar 754 meter persegi, total kerugian Rp 425.000.000.

Juni 21 kasus, dengan luas lahan yang terbakar 1.569 meter persegi, total kerugian Rp 145.500.000.

Juli 18 kasus, dengan luas lahan yang terbakar 2775 meter persegi, total kerugian Rp 537.000.000.

Agustus 14 kasus, dengan luas lahan yang terbakar 537 meter persegi, total kerugian Rp 110.500.000.

September 20 kasus, dengan luas lahan yang terbakar 1.035 meter persegi, total kerugian Rp 576.100.000.

Oktober 11 kasus dengan luas lahan yang terbakar 1.481 meter persegi, total kerugian Rp 515.800.000.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved