Bisnis

Bidik Pasar Premium Global, PTPN I Regional 2 Garap 48 Hektar Teh Organik

Bidik pasar premium global, PTPN I Regional 2 menggarap 48 hektar teh organik.

Dokumentasi PTPN
GARAP TEH ORGANIK - Bidik pasar premium global, PTPN I Regional 2 menggarap 48 hektar teh organik. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Teh organik, perisa alami berbahan daun teh dengan budidaya dan pengolahan tanpa zat kimia sintetis sedang tren di pasar internasional. 

Prospek ini dibidik PTPN I Regional 2 dengan mulai mengembangkan teh organik menjadi  komoditas eksklusif ini di Kebun Rancabali, Bandung Selatan.

Lahan seluas 48 hektar disiapkan untuk proyek percontohan. 

Manajer Kebun Rancabali PTPN I Regional 2 Dadang Rukmana mengatakan, pihaknya terus melakukan kajian dan langkah strategis untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Berbagai inovasi dan terobosan dilakukan agar tidak terjadi stagnasi kreativitas dalam menjemput masa depan.

Salah satunya dengan menjawab tantangan pasar dunia yang mempersyaratkan kualitas, keamanan pangan, dan proses bisnis berkelanjutan.

“Kami terus berupaya untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang begitu cepat di semua aspek. Pengembangan lahan teh yang sebelumnya non organik menjadi organik ini adalah salah satu strategi menghadapi tuntutan pasar yang semakin selektif," urainya, Rabu (22/10/2025).

"Kami siapkan lahan hampir 50 hektar untuk dikonversi ke teh organik dengan pemuliaan tanaman yang ketat,” lanjut Dadang.

Dadang mengatakan, pihaknya berkomitmen tinggi terhadap praktik pertanian berkelanjutan dan peningkatan nilai tambah komoditas teh. 

Pengembangan lahan ini telah kami siapkan sejak tahun 2021 dengan perlakuan khusus tidak menggunakan bahan kimia, sesuai yang dipersyaratkan untuk teh organik.

Bahan tanam di lahan ini tidak berasal dari hasil rekayasa genetika/non-Genetic Modified Organism (GMO).  

“Alhamdulilah, hasil rekomendasi Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten Bandung memberikan dukungan untuk proses sertifikasi dilahan yang kami kembangkan," kata dia.

"Hasil uji analisa laboratorium terhadap produk teh berupa pucuk daun segar dilahan organik dan bubuk organik seri II VFBD (bubuk 1-2), Saraswati Indo Genetech (SIG) tidak terdapat kandungan Glifosat," sambung Dadang. 

Inisiatif pengembangan produk teh organik ini, kata dia, akan membuka peluang pasar teh organik dunia yang saat ini masih sangat terbuka.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya transformasi bisnis yang berorientasi pada pasar premium dan peningkatan kualitas lingkungan perkebunan.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/3
Tags
PTPN
Teh
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved