Bisnis

Bidik Pasar Premium Global, PTPN I Regional 2 Garap 48 Hektar Teh Organik

Bidik pasar premium global, PTPN I Regional 2 menggarap 48 hektar teh organik.

Dokumentasi PTPN
GARAP TEH ORGANIK - Bidik pasar premium global, PTPN I Regional 2 menggarap 48 hektar teh organik. 

Teh organik yang dihasilkan akan memenuhi standar mutu internasional dan menjawab tren permintaan pasar global yang semakin peduli terhadap produk ramah lingkungan.

Dadang menyebut pengembangan teh organik di Rancabali merupakan strategi jangka panjang.

Area yang ditanam ini akan menjadi pilot project yang bertujuan untuk mendapatkan sertifikasi teh organik secara penuh. 

“Fokus kami saat ini adalah memastikan seluruh proses budidaya, dari penanaman hingga panen, bebas dari bahan kimia sintetik, sejalan dengan praktik Rainforest Alliance (sertifikasi produk ramah lingkungan dan perlindungan hutan) dan standar mutu yang sudah kami miliki,” urai dia.

Dadang menambahkan, inisiatif ini sangat berorientasi pada keberlanjutan dan kualitas premium.

Dengan memanfaatkan ketinggian sejuk Ciwidey, Kebun Rancabali berpotensi menghasilkan teh organik bercita rasa khas. 

Luasan 48 hektare yang ditanami berbagai klon (termasuk TRI 2025, Kiara 8, dan CIN) ditargetkan mampu menghasilkan produksi hingga 2 ton pucuk daun per hektare per hari, menunjukkan potensi hasil yang signifikan.

Mengapresiasi langkah Kebun Rancabali, Direktur Utama PTPN I Teddy Yunirman Danas menyatakan dukungan penuh atas inisiatif dengan visi jangka panjang ini.

Teddy mengatakan, inisiatif model bisnis yang dijalankan PTPN I Regional 2 menjadi strategi yang sangat tepat menghadapi persaingan dan pperubahan global yang sangat cepat saat ini.

“Inisiatif teh organik di Rancabali adalah bukti komitmen PTPN I Regional 2 dalam optimalisasi aset dan inovasi produk," ujar Teddy Yunirman Danas.

"Tidak sekadar memproduksi dengan volume besar, tetapi juga menghasilkan teh premium yang memiliki diferensiasi dan nilai jual tinggi di pasar ekspor. Transformasi ke arah organik ini adalah masa depan bisnis teh BUMN,” terus dia. 

Senada dengan Direktur Utama, Aris Handoyo, Sekretaris Perusahaan PTPN I, menyoroti langkah ini sebagai penguatan posisi perusahaan di kancah global.

"Langkah Kebun Rancabali mengonversi 48 hektar lahannya menjadi teh organik merupakan tindakan proaktif PTPN I dalam membidik pasar premium dan memenuhi standar lingkungan global, seperti sertifikasi Rainforest Alliance," ujarnya.

"Kami memastikan inovasi bisnis yang dijalankan PTPN I Regional 2 sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), di mana peningkatan harga jual diikuti dengan pemeliharaan kesehatan tanah dan lingkungan," tegas Aris Handoyo.

Teddy menambahkan pengembangan teh organik diyakini akan memberikan dampak positif ganda.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2/3
Tags
PTPN
Teh
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved