Keracunan MBG di Lampung

247 Siswa di Bandar Lampung Keracunan Massal, Disdikbud Setop Sementara MBG

Diketahui, ratusan siswa dari tiga sekolah di Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung mengalami keracunan massal seusai mengonsumsi MBG.

|
Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq
KERACUNAN MBG - (Ilustrasi) Disdikbud Bandar Lampung menghentikan sementara distribusi Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Ada Bakteri

Dinas Kesehatan Bandar Lampung menemukan bakteri Escherichia coli (E.coli) di dalam air bersih dapur MBG Tirtayasa. Dapur itulah yang menyalurkan menu MBG ke SDN 2 Sukabumi dan SMPN 31 Bandar Lampung.

Kadiskes Bandar Lampung Muhtadi A Tumenggung mengatakan, dalam hasil uji awal, air bersih yang digunakan dalam pengolahan makanan di dapur MBG didapati mengandung bakteri E.coli. Temuan itu didapat dari hasil inspeksi di dapur MBG di Tirtayasa. 

Selain itu, terus Muhtadi, pihaknya menemukan sejumlah pelanggaran standar kebersihan. Misalnya, ruang penyimpanan dan area pembuatan makanan dinilai tidak memenuhi syarat higienitas.

"Temuan kami langsung kami sampaikan ke Ketua SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi)," ujar Muhtadi, Selasa (2/9/2025). 

"Saat itu juga mereka menyatakan akan menghentikan sementara kegiatan dapur sampai kondisi benar-benar steril dan sesuai standar sanitasi," sambungnya.

Lebih lanjut, hasil pemeriksaan sampel menunjukkan adanya kontaminasi bakteri E.coli dalam air bersih yang digunakan untuk pengolahan makanan. 

Meski demikian, Diskes masih menunggu hasil uji laboratorium BBPOM untuk memastikan sumber utama keracunan.

"Dari uji awal memang positif mengandung E.coli. Namun, untuk kepastian dan tindak lanjut lebih detail, kami menunggu hasil resmi dari BBPOM. Yang jelas, kami sudah memberikan rekomendasi agar sanitasi diperbaiki dan standar keamanan pangan dipenuhi," imbuhnya.

Muhtadi menjelaskan, saat mendapat informasi ada siswa yang keracunan MBG, pihaknya langsung turun ke lokasi bersama BBPOM. 

"Awalnya yang kami lakukan adalah memberikan penanganan medis terkait keluhan anak-anak SDN 2 Sukabumi dan SMPN 31 Bandar Lampung. Satu lagi SD di Campang Raya, yang kebetulan berada di kecamatan yang sama," sebut Muhtadi. "Total ada 247 siswa yang mengalami gejala keracunan, 12 di antaranya harus dirawat di rumah sakit dan puskesmas," sambungnya.

Ia menyebut, saat ini kondisi anak-anak yang diduga keracunan MBG sudah membaik. "Alhamdulillah, saat ini kondisi mereka semakin membaik," ucap Muhtadi.

Sementara itu, kata dia, ratusan siswa lainnya menjalani rawat jalan dengan keluhan mual, muntah, serta pusing, dan terus dipantau oleh Puskesmas Campang bersama pihak sekolah. 

"Kalau ada perkembangan kondisi siswa, langsung ditangani oleh tenaga kesehatan di lapangan. Jadi kita terus memantau melalui puskesmas ýang ada," beber dia.

Terkait biaya pengobatan, pihaknya memastikan semua siswa mendapatkan pelayanan gratis. 

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved