Keracunan MBG di Lampung

Siswa SMKN 5 Bandar Lampung Masih Mau Makan MBG: Dipastikan Dulu Aman

Meskipun peristiwa keracunan sempat menimbulkan trauma, para siswa korban mengaku masih bersedia melanjutkan program MBG.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto
MBG - Siswa SMKN 5 Bandar Lampung korban keracunan MBG didampingi guru, Rabu (10/9/2025). Para siswa korban mengaku masih bersedia melanjutkan program tersebut asal ada jaminan keamanan dan kesehatan pada menu MBG. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Siswa SMKN 5 Bandar Lampung mengakui menerima kompensasi senilai RP 500 ribu dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pasca mengalami keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Jumat (29/8/2025) lalu.

Meskipun peristiwa ini sempat menimbulkan trauma, para siswa korban mengaku masih bersedia melanjutkan program tersebut.

Namun, siswa meminta agar pihak SPPG maupun sekolah memastikan jaminan keamanan dan kesehatan pada menu MBG untuk mereka.

Salah satu siswa, Kasih (16), kelas XI jurusan DKV, membenarkan telah menerima bantuan tersebut langsung dari petugas SPPG saat ia sedang dirawat di Klinik. 

"Iya sudah diterima, Rp 500 ribu. Uangnya dipakai untuk keperluan pribadi," ujar Kasih kepada Tribun Lampung, Rabu (10/9/2025).

"Saya dirawat lima hari, dari hari Minggu (31/8) sampai Kamis (4/9)," kata dia

Kasih pun menyebut petugas SPPG telah menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang terjadi.

"Mereka (petugas SPPG) datang kalau tidak salah waktu hari Minggu malam atau Senin malam waktu saya masih dirawat. Mereka udah bilang minta maaf sama kasih bantuan itu," ungkapnya.

Dia menuturkan, peristiwa tersebut sempat membuat dirinya mengalami trauma.

Namun, Kasih mengatakan dirinya masih bersedia mengikuti program BBG selagi ada jaminan keamanan dan kesehatan menu yang disantap.

"Ada rasa trauma. Tapi kalau ada MBG lagi masih mau, yang penting harus dipastikan dulu itu aman, sehat. Jangan sampai ada kejadian sama terulang," ujarnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Airin (16), siswa kelas XI jurusan Animasi, yang juga mengalami gejala sama.

Adapun Airin sempat dirawat inap selama tiga hari di Rumah Sakit. 

"Saya makan MBG terakhir waktu hari Kamis, hari Jumat saya sudah tidak masuk karena sudah dirawat, hari Minggu saya pulang," ucapnya.

Ia menerima bantuan sekitar hari Minggu, sehari lama sebelum ia pulang dari rumah sakit.

Sama hal nya dengan temannya, Airin mengaku sempat mengalami trauma.

"Sama kayak Kasih, saya masih mau makan MBG, yang penting dipastikan dulu aman. Harus dicoba dulu sebelum dibagikan," tegasnya.

(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto) 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved