Banjir di Pesisir Barat

Fakta Menarik Seputar Kantor Bupati Pesisir Barat Diterjang Banjir

Kepala BPBD Pesisir Barat Imam Habibudin menjelaskan kronologi banjir bandang yang melanda kantor Bupati Pesisir Barat.

|
Dok BPBD Pesisir Barat
BANJIR BANDANG - Banjir bandang melanda kantor Bupati Pesisir Barat, Senin (8/9/2025) sore. Sejumlah mobil pegawai yang berada di parkir basement ikut terendam. 

Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Hujan deras yang mengguyur pada Senin (8/9/2025) sore mengakibatkan kantor Bupati Pesisir Barat diterjang banjir bandang. 

Banjir merendam area parkir basement gedung dan ikut menenggelamkan sejumlah kendaraan milik pegawai. 

Berikut sederet fakta menarik di balik peristiwa banjir di kantor Bupati Pesisir Barat.

  1. Luapan Sungai Way Tuwok 

Kepala BPBD Pesisir Barat Imam Habibudin menjelaskan kronologi banjir bandang yang melanda kantor Bupati Pesisir Barat

"Hujan deras dari sekitar pukul 15.00 WIB sebelum Asar sampai pukul 18.00 WIB," kata Imam saat dikonfirmasi Tribun Lampung, Selasa (9/9/2025).

Hujan deras menyebabkan aliran Sungai Way Tuwok yang berada di belakang kantor Bupati Pesisir Barat meluap ke area parkiran. 

Air luapan sungai mulai masuk ke basement sekitar pukul 16.00 WIB. 

"Air berasal dari luapan Sungai Way Tuwok yang berada di utara (belakang) kantor Bupati Pesisir Barat," jelasnya. 

Satu jam kemudian, atau sekitar pukul 17.00, air sudah memenuhi basement.

2. 7 Mobil Terendam

Saat banjir bandang merangsek masuk ke area basement, masih terdapat tujuh mobil yang terparkir sehingga ikut terendam banjir

Dia mengatakan, ada sejumlah sepeda motor yang ikut terendam dan terbawa arus banjir.

"Untuk kerugian yang ditimbulkan masih dalam pendataan, karena ada beberapa motor terendam tapi langsung dibawa pulang oleh pemiliknya," ungkapnya. 

Pasca kejadian, terus Imam, pihaknya bersama tim gabungan segera melakukan evakuasi yang difokuskan di area parkir basement gedung.

"Begitu hujan reda, kami langsung mengerahkan lima unit alkon (mesin penyedot air) dan satu mobil milik Damkar untuk menguras air di basement. Proses evakuasi berlangsung sejak sore sampai malam," lanjut dia.

Imam menyebut, pihaknya tak bisa menggunakan mesin penyedot air milik pemda lantaran posisinya yang berada di area basement ikut terendam banjir.

"Kami tidak bisa menggunakan mesin penyedot air yang tersedia, karena posisinya ikut terendam di basement. Karena kalau dihidupkan berisiko terhadap arus listrik," jelasnya.

Imam menambahkan, banjir sempat mengakibatkan aktivitas pegawai terganggu. "Tapi karena kejadian sudah mendekati jam pulang kerja, jadi para pegawai bisa segera meninggalkan kantor," tandasnya.

3. Longsor di Beberapa Titik

Hujan deras yang mengguyur wilayah Pesisir Barat pada Senin (8/9/2025) sore juga mengakibatkan bencana tanah longsor di sejumlah titik.

Peristiwa ini berdampak pada puluhan rumah warga, lahan persawahan, serta menghambat akses lalu lintas di beberapa titik.

Humas BPBD Lampung Wahyu Hidayat mengatakan, ada sejumlah kecamatan yang terdampak, seperti Pesisir Tengah, Way Krui, Krui Selatan, Karya Penggawa, dan Lemong.

Di Kecamatan Pesisir Tengah, banjir merendam area perkantoran Pemkab Pesisir Barat, Pasar Mulya Barat, Pasar Ulu 2, dan Lebak. 

"Di area perkantoran Pemkab Pesisir Barat ada 7 mobil dan sejumlah motor yang terendam banjir. Sementara di tiga lokasi pasar dan permukiman, sedikitnya ada 32 rumah terdampak," sebut Wahyu, Selasa (9/9/2025).

Sementara itu, longsor terjadi di Pekon Labuhan Mandi, Kecamatan Way Krui. "Longsor ini menimpa satu unit rumah warga dan menghambat akses jalan," kata Wahyu. 

Cuaca buruk juga mengakibatkan pohon tumbang yang menutup akses lalu lintas di jalur lintas Krui-Bengkulu, tepatnya di Pekon Rata Agung, Kecamatan Lemong.

Sementara di Pekon Mandiri Sejati, Kecamatan Krui Selatan, 38 rumah warga dan lahan persawahan terendam banjir.

Di Pekon Laay, Kecamatan Karya Penggawa, 20 rumah terdampak. Akses lalu lintas juga sempat terhambat.

Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Upaya penanganan telah dilakukan oleh Satgas BPBD, termasuk evakuasi material longsor dan pohon tumbang, serta pendataan rumah-rumah terdampak.

Hingga Selasa (9/9/2025), banjir di hampir semua lokasi terdampak sudah berangsur surut.

"Akses jalan yang sempat tertutup longsor dan pohon tumbang juga sudah bisa dilalui kendaraan, meskipun belum sepenuhnya normal," jelas Wahyu.

4. Sudah Dievakuasi 

Kapolres Pesisir Barat AKBP Bestiana menyebut kendaraan yang terbawa arus banjir sudah dievakuasi.

Dia menyebut 7 mobil terendam dan 1 motor terbawa arus.

"Kendaraan yang sempat terbawa arus alhamdulillah sudah dapat diamankan. Data tersebut dapat berubah, dapat dihitung dengan jelas setelah air surut," kata Bestiana kepada Tribun Lampung, Senin (8/9/2025) malam. 

Dia memastikan tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir di Kabupaten Pesisir Barat.

"Jadi banjir tersebut disebabkan oleh hujan deras dan luapan air sungai di belakang (kantor) Pemkab Pesisir Barat," terang Bestiana. 

Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah penanganan banjir. Di antaranya, menyedot air menggunakan mesin alkon dan evakuasi kendaraan.

"Hujan sudah reda. Personel Pemkab Pesisir Barat juga sudah kembali ke rumah dan warga dapat tinggal di rumahnya masing-masing," tukasnya. 

5. Mulai Surut

Sementara itu, Tim SAR Tanggamus memastikan banjir di Pesisir Barat perlahan mulai surut. 

Danpos SAR Tanggamus Robi Rusliansyah menerangkan, Pesisir Barat diterjang banjir bandang pada Senin (8/9/2025), setelah hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.

"Untuk sementara sudah mulai kondusif. Habis Magrib tadi (Senin) kami koordinasi ke dinas terkait di Krui," kata Robi, mewakili Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Lampung Deden Ridwansah, Senin (8/9/2025) malam. 

Robi mengatakan, saat ini air sungai yang berada di sebelah kantor Pemkab Pesisir Barat sudah mulai surut.

"Sementara berupaya untuk membuang air yang tergenang di parkiran bawah perkantoran menggunakan alkon," tutur Robi.

Seorang pegawai Pemkab Pesisir Barat mengaku banjir terjadi dengan cepat. "Kejadiannya cepat sekali. Tadi kami sedang di dalam gedung, tiba-tiba ada yang panggil dan ngasih tau kalau parkir basement sudah penuh air," ujar pegawai tersebut.

Aktivitas pegawai maupun pelayanan publik di kantor Pemkab Pesisir Barat telah kembali normal, Selasa (9/9/2025).

Sehari sebelumnya, banjir sempat merendam area parkir basement gedung dan ikut menenggelamkan sejumlah kendaraan milik pegawai. 

"Per hari ini (kemarin) aktivitas pegawai maupun pelayanan publik di Kantor Pemda Pesisir Barat sudah kembali berjalan seperti biasa," ujar Kepala BPBD Pesisir Barat Imam Habibudin. 

Hujan deras menyebabkan luapan Sungai Way Tuwok yang berada di belakang kantor bupati membanjiri area parkir basement dan merendam sejumlah kendaraan pegawai. Sedikitnya, terdapat tujuh unit mobil dan sejumlah sepeda motor terendam. 

6. 6 Kecamatan Terdampak

Kepala Pelaksana BPBD Pesisir Barat Imam Habibbudin menjelaskan bahwa banjir meluas di beberapa titik akibat luapan sungai.

“Banjir tersebut terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi sehingga membuat sungai-sungai yang ada di wilayah tersebut meluap,” ujar Imam, Selasa (9/9/2025).

Menurut dia, terdapat delapan kelurahan dan pekon (desa) di enam kecamatan yang terdampak.

“Untuk kecamatan yang terdampak yaitu Karya Penggawa, Lemong, Ngambur, Krui Selatan, Way Krui, dan Pesisir Tengah,” jelasnya.

Adapun wilayah terdampak antara lain Pekon Laay, Rata Agung, Bumi Restu, Mandiri Sejati, Labuhan Mandi, serta Kelurahan Pasar Kota Krui dan Pasar Krui.

Berdasarkan data BPBD, Kecamatan Pesisir Tengah menjadi salah satu titik terparah. Banjir merendam area Perkantoran Pemerintah Pesisir Barat di Kelurahan Pasar Krui.

Tujuh kendaraan terendam, sementara basement kantor dan area sekitarnya masih tergenang.

Selain itu, banjir juga menggenangi Pasar Mulya Barat, Pasar Ulu 2, dan Kelurahan Lebak. Pendataan awal mencatat total 32 rumah warga terdampak di tiga lokasi tersebut.

Di Kecamatan Krui Selatan, banjir di Pekon Mandiri Sejati merendam 38 rumah dan lahan persawahan. Sedangkan di Kecamatan Karya Penggawa, banjir di Pekon Laay menyebabkan 20 rumah terendam serta menghambat akses lalu lintas.

Di Kecamatan Way Krui, longsor terjadi di Pekon Labuhan Mandi. Material longsor menimpa satu rumah warga dan menutup akses jalan.

Sementara di Kecamatan Lemong, pohon tumbang di Pekon Rata Agung sempat menghambat arus kendaraan di jalan lintas Krui–Bengkulu.

Seiring meredanya hujan, sebagian besar banjir berangsur surut, termasuk di Pasar Mulya Barat, Pasar Ulu 2, Kelurahan Lebak, Pekon Mandiri Sejati, serta Pekon Laay.

Akses jalan di Labuhan Mandi sudah bisa dilalui, meski belum sepenuhnya normal.

“Untuk saat ini, personel BPBD terus melakukan pendataan rumah warga dan pemantauan intensif terhadap kondisi banjir di lapangan,” kata Imam.

(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto/Bayu Saputra/Riyo Pratama)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved