Keracunan MBG di Lampung

Cerita SiswI SMKN 5 Bandar Lampung Keracunan Seusai Santap MBG, Dirawat 5 Hari

Kasih (16), siswI kelas XI jurusan Desain Komunikasi Visual, menjalani rawat inap di klinik selama lima hari karena keracunan seusai menyantap MBG.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto
KERACUNAN MBG - Kasih (kanan) dan Airin (kiri), siswi SMKN 5 Bandar Lampung yang menjadi korban keracunan MBG, saat ditemui di sekolahnya, Rabu (10/9/2025). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Puluhan siswa SMKN 5 Bandar Lampung mengalami gejala keracunan seusai menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG), Jumat (29/8/2025) lalu.

Bahkan, beberapa di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit.

Kasih (16), siswI kelas XI jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV), sempat menjalani rawat inap di klinik selama lima hari karena keracunan seusai menyantap MBG.

Ia pun menceritakan kronologi keracunan MBG yang dialaminya.

"Saya makan MBG itu hari Jumat (28/8/2025)," kata Kasih saat diwawancarai di sekolahnya, Rabu (10/9/2025).

Sepulang sekolah, ia mulai merasakan mual dan muntah dan demam.

Awalnya ia mengira sakit biasa, namun gejalanya tidak mereda. 

"Besoknya hari Sabtu masih bolak-balik kamar mandi, badan juga demam. Akhirnya hari Minggu saya diantar orang tua ke klinik," jelas Kasih. 

Setelah dirawat di rumah sakit, Kasih menuturkan gejala mual dan muntah yang dialami tak seketika mereda.

"Pas udah di rumah sakit, saya masih bolak balik kamar mandi sekitar tiga kali sehari. Setelah beberapa haru baru mulai reda sampai akhirnya bisa pulang," imbuhnya.

Setelah dirawat inap selama lima hari di klinik yang tak jauh dari rumahnya di Tanjung Bintang, Lampung Selatan, Kasih akhirnya diperbolehkan pulang pada Kamis (4/9/2025).

"Saya dirawat pakai biaya BPJS," ucapnya.

"Waktu dirawat ada petugas (SPPG) dua orang yang datang ngasih bantuan itu. Kepala sekolah juga sempat datang jenguk," imbuhnya.

Siswa lain bernama Airin (16) juga mengalami gejala serupa. 

Siswai kelas XI jurusan Animasi ini mengaku mengonsumsi MBG pada hari Kamis (27/8). 

"Hari Jumat saya sudah tidak masuk sekolah. Hari Kamis setelah makan saya langsung mual," ungkapnya. 

Airin menjelaskan, seusai menyantap MBG, ia muntah sebanyak dua kali di sekolah.

Lalu di rumah ia muntah lima kali.

Ia dibawa orangtuanya berobat ke rumah sakit.

"Saya dirawat inap tiga hari di Rumah Sakit Urip," tambahnya.

Setelah dipasang infus, gejala mual dan muntah yang dialaminya baru mereda.

Kedua siswa ini mengaku sempat mengalami trauma untuk kembali menyantap menu MBG.

Namun, baik Kasih maupun Airin mengaku tetap mau kembali mengikuti program MBG selagi ada kepastian jaminan keamanan dan kesehatan pada menu yang mereka santap.

(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto) 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved