Berita Lampung

5 Fakta Menarik Megahnya Masjid Raya Al-Bakrie Bandar Lampung yang Diresmikan Menag

Ribuan jemaah melaksanakan salat Jumat perdana di Masjid Raya Al-Bakrie, Bandar Lampung, seusai diresmikan, Jumat (12/9/2025).

5 Fakta Menarik Megahnya Masjid Raya Al-Bakrie Bandar Lampung yang Diresmikan Menag - Masjid-Raya-Al-Bakrie-Bandar-Lampung-Diresmikan-Menag.jpg
Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto
MEGAH - Penampakan Masjid Raya Al-Bakrie, Bandar Lampung, Kamis (11/9/2025). Menteri Agama Nasaruddin Umar meresmikan masjid ini, Jumat (12/9/2025).
5 Fakta Menarik Megahnya Masjid Raya Al-Bakrie Bandar Lampung yang Diresmikan Menag - Salat-Jumat-perdana-di-Masjid-Raya-Al-Bakrie-Bandar-Lampung-3.jpg
Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto
SUDAH DIRESMIKAN - Suasana salat Jumat perdana di Masjid Raya Al-Bakrie, Bandar Lampung, Jumat (12/9/2025). Masjid ini diresmikan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Masjid Raya Al-Bakrie, Bandar Lampung diresmikan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, Jumat (12/9/2025).

Masjid megah itu itu berlokasi di Enggal, Bandar Lampung.

Setidaknya ada lima sejumlah fakta menarik seputar Masjid Raya Al-Bakrie Bandar Lampung.

1. Ribuan Jemaah Salat Jumat Perdana

Ribuan jemaah melaksanakan salat Jumat perdana di Masjid Raya Al-Bakrie, Bandar Lampung, seusai diresmikan, Jumat (12/9/2025). 

Saking membeludaknya, lantai utama dan lantai dua masjid tidak mampu menampung jumlah jemaah yang hadir. 

Dari pantauan Tribunlampung.co.id, antusiasme jemaah sudah terlihat sebelum azan berkumandang seiring dengan momen peresmian masjid tersebut. 

Tidak sedikit jemaah yang memenuhi area tangga dan selasar, bahkan ada pula yang salat di luar area masjid.

Adapun yang bertindak sebagai khatib salat Jumat perdana adalah Ketua MUI Lampung M Mukri. 

Dalam khotbahnya, Mukri menyampaikan bahwa Islam dan Nabi Muhammad SAW hadir sebagai rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi semesta alam).

2. Pusat Peradaban

Dalam sambutannya, Nasaruddin Umar menekankan pentingnya menjadikan rumah ibadah sebagai pusat peradaban dan kemanusiaan, bukan sekadar tempat salat. 

Dia pun mengajak seluruh umat beragama untuk meneladani peran masjid di zaman Rasulullah SAW. 

Ia menjelaskan, di masa itu, masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat berbagai aktivitas sosial, ekonomi, dan pendidikan. 

Ini adalah visi yang ingin ia dorong agar diterapkan di setiap rumah ibadah di Indonesia, termasuk Masjid Raya Al-Bakrie.

"Mari kita jadikan masjid ini tempat bersyukur, betapa besarnya rahmat Allah SWT yang diberikan kepada kita. Jadikan rumah ibadah ini sebagai rumah kemanusiaan," ujar Nasaruddin.

Ia juga menekankan bahwa rasa syukur kepada Allah dapat diwujudkan melalui pengabdian kepada sesama manusia. 

"Masjid di zaman nabi itu bukan hanya sebagai tempat salat, tapi juga sebagai sekolah, rumah sakit, kantor pengadilan, balai pertemuan lintas agama, tempat pernikahan, khitanan, balai kesenian, baitul mal, dan lain-lain," paparnya.

Nasaruddin berharap Masjid Al-Bakrie dapat mengadopsi fungsi-fungsi tersebut untuk memberdayakan masyarakat Lampung secara holistik. 

Di samping itu, juga menyoroti peran strategis masjid dalam konteks modern. 

Menurutnya, masjid harus menjadi simpul kekuatan umat, tempat di mana masalah-masalah sosial dapat diselesaikan, dan tempat di mana ilmu pengetahuan serta peradaban dapat berkembang. 

Hal ini sejalan dengan tema peresmian yang mengajak semua pihak untuk melihat masjid sebagai pusat kemajuan.

Lebih lanjut, Menag juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kerukunan umat beragama. 

Ia menyampaikan bahwa masjid dapat menjadi jembatan bagi dialog antar-agama, sehingga tercipta harmoni sosial yang kuat. 

3. Berawal dari Aspirasi Masyarakat

Peresmian Masjid Raya Al-Bakrie juga menjadi momen berharga bagi pemilik Bakrie Group, Aburizal Bakrie

Aburizal Bakrie menyebut pembangunan Masjid Raya Al-Bakrie merupakan wujud rasa syukur dari keluarga besar Achmad Bakrie.

Pria yang akrab disapa Ical ini menuturkan, ide pembangunan masjid ini berawal dari aspirasi masyarakat Lampung yang disampaikan langsung oleh Gubernur Lampung periode 2019-2024, Arinal Djunaidi. 

Menurutnya, rencana ini mendapat sambutan hangat dan dukungan penuh dari berbagai pihak.

"Rencana ini mendapat dukungan penuh dari Pj Gubernur Lampung, Bapak Samsudin, serta Gubernur Lampung saat ini, Bapak Rahmat Mirzani, yang saya dengar bahkan sering menginap di masjid," kata Ical. 

Ini menunjukkan kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah dan pihak swasta. 

Ia juga mengungkapkan alasan di balik nama masjid ini. 

Nama ini merupakan pengingat bagi keluarga besar Bakrie akan pentingnya berbagi dengan sesama.

"Masjid ini dinamakan Al-Bakrie karena merupakan bentuk rasa syukur kami kepada Allah SWT. Kami meyakini bahwa segala keberkahan yang kami peroleh adalah anugerah dari-Nya, dan masjid ini adalah wujud nyata dari rasa syukur itu," jelasnya.

Ical melanjutkan, pembangunan masjid ini merupakan kolaborasi unik antara Pemerintah Provinsi Lampung dan keluarga Bakrie. 

Di mana, pemerintah menyediakan lahan strategis di tengah kota, sementara keluarga Bakrie melalui Yayasan Bakrie Amanah bertanggung jawab penuh atas seluruh biaya pembangunan. 

Ical juga berharap masjid ini dapat menjadi ladang amal jariyah. 

"Masjid ini bukan hanya sebagai bentuk rasa syukur keluarga kami kepada Allah SWT, tapi juga kami niatkan sebagai amal jariyah yang manfaatnya bisa dirasakan seluruh masyarakat Lampung," tuturnya. 

Dia berharap, keberadaan masjid ini dapat memberikan manfaat yang abadi bagi masyarakat, jauh melampaui masa hidupnya.

4. Dihadiri Uztaz Kondang

Sejumlah ustaz kondang akan mengisi tausiyah dalam rangkaian peresmian Masjid Raya Al-Bakrie. 

Salah satunya adalah Ustaz Das'ad Latif yang dijadwalkan mengisi tausiyah pada hari Minggu (14/9/2025). 

Selain Ustaz Das'ad Latif, ada pula KH Kholil Nafis.

Sementara pada sehari sebelumnya, Sabtu (13/9/2025), digelar pengajian yang diisi oleh Syekh Ahmad Al-Misry, AA Jufri Sahati, dan Ustaz Fatih Risyad. 

Ribuan jamaah hingga sejumlah tokoh nasional maupun tokoh Lampung menghadiri peresmian Masjid Raya Al-Bakrie di Kecamatan Enggal, Kota Bandar Lampung, Jumat (12/9/2025). 

Sejumlah tokoh yang hadir di antaranya, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, pemilik Bakrie Grup Aburizal Bakrie bersama keluarga besar Bakrie. 

Selain itu, tampak pula anggota DPR RI Hanan A Rozak, mantan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Ketua DPRD Lampung Ahmad Giri Akbar, dan lainnya.

5. Berkapasitas 12 Ribu Jemaah

Masjid ini digadang menjadi ikon baru masyarakat Bandar Lampung, bukan hanya sebagai rumah ibadah, tetapi juga pusat dakwah, pendidikan, dan kegiatan sosial keagamaan.

Diketahui, pembangunan masjid ini memakan waktu sekitar dua tahun sejak peletakan batu pertama pada 20 Februari 2023. 

Dengan arsitektur modern yang dominan berwarna putih, Masjid Raya Al-Bakrie berdiri kokoh dan megah di samping Lapangan Saburai, Enggal.

Masjid ini dirancang untuk menampung hingga 12 ribu jemaah, menjadikannya salah satu masjid terbesar di Lampung

Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini diproyeksikan menjadi ikon baru di Bandar Lampung yang juga berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan ekonomi. 

Masjid ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern, seperti ballroom atau ruang pertemuan, taman bermain anak hingga plaza kota dan puluhan gerai UMKM di sekitar area masjid

(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved