Berita Lampung

Kolaborasi Farrel dan Julian Siswa SMKN 4 Bandar Lampung Juarai Lomba Cyber Security

Lomba Cyber Security Tingkat Provinsi Lampung ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Lampung pada 2 Juli 2025.

Tribunlampung.co.id/Bintang Puji Anggraini
JUARAI LOMBA - Farrel dan Julian, siswa SMKN 4 Bandar Lampung meraih Juara 1 Lomba Cyber Security Tingkat Provinsi Lampung. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Farrel Zatar Ramadhan (17) dan Julian Lueky Patrio (17) siswa SMKN 4 Bandar Lampung juara satu lomba Cyber Security Tingkat Provinsi Lampung.

Lomba Cyber Security Tingkat Provinsi Lampung ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Lampung pada 2 Juli 2025.

Farrel menyebutkan bahwa dalam perlombaan tersebut ada dua tipe tantangan. Pertama, tantangan untuk menyerang system keamanan orang lain dan mempertahankan keamanan service sendiri agar tidak down. 

Tantangan yang kedua, Capture The Flag (CTF) Jeopardy-style. “Kami berdua memiliki keahlian di bidang yang berbeda-beda, kalau aku di bidang web eksploitation, steganografi dan forensik,” ujarnya Selasa (23/9/2025).

“Kalau Julian di steganografi dan kriptografi, jadi dengan keahlian kita yang berbeda-beda ini berkolaborasi dan akhirnya dapat memenangkan juara pertama,” tambahnya.

Ia mengatakan yang paling susah dalam mempelajari dan juga memecahkan soal dalam perlombaan tersebut yaitu seluruh soal di kategori (CTF) Jeopardy-style.

“Kita nyari jawaban di di kategori (CTF) Jeopardy-style ini sangat susah karena ada beberapa soal yang midblowing dan belum pernah kita pelajari saat latihan,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan dalam mempersiapakan perlombaan Cyber Security Tingkat Provinsi ini Farrel menghabiskan waktu sekitar satu tahun.

Berbeda dengan Farrel, Julian hanya mempersiapkannya sekitar dua bulan karena baru mengetahui adanya lomba ini saat dihubungi oleh Farrel dan diminta untuk jadi rekan setimnya.

“Kita ada beberapa cara latihannya yaitu yang pertama melakukan latihan di website cat the flag, disitu ada beberapa soal yang harus kami pecahkan untuk menambah wawasan kami,”jelasnya.

“Kemudian ada beberapa kategori dan tiap minggunya kita fokus di salah satu kategori soal,” tambahnya.

Farrel juga menjelaskan selain belajar dari website, mereka juga memperbanyak melihat materi-materi di youtube tentang coding.

Ia juga mengatakan bahwa kendalannya dalam mempersiapkan perlombaan ini yaitu kurangnya fasilitas yang mendukung untuk mereka latihan.

Farrel mengatakan bahwa ketertarikannya dengan dunia coding bermula saat kelas 8 SMP sang paman menasehatinya untuk masuk ke dunia coding karena merupakan pekerjaan yang paling dilirik di masa depan nanti.

“Awalnya om saya merekomendasikan bahwa untuk masuk ke dunia programmer untuk pekerjaan di masa depan yang lebih terjamin,” ujarnya.

“Kemudian saya mengikuti kursus online di Udemi untuk mendalami dunia programmer dan saat itu juga saya mulai tertarik,” tambahnya.

Farrel mengatakan saat ini ia hanya fokus mendalami dunia sekuritas website dan membuat website saja dibandingngkan lainnya.

“Selain pernah memenangkan perlombaan di bidang ini, saya juga pernah membuat beberapa website yang salah satunya yaitu absen menggunakan kartu di SMKN 4 Bandar Lampung dan telah digunakan hingga sekarang,” ungkapnya.

“Dalam membuat website, kita juga harus mengetahui cara pikir penyerang agar dapat mempertahankan system keamanan kita,” tambahnya.

Perbeda dengan Farrel, Julian mendalami dunia coding saat dirinya memutuskan untuk mengambil jurusan RPL di SMKN 4 Bandar Lampung.

Mereka berdua menjelaskan perlombaan Cyber Security Tingkat Provinsi ini merupakan perlombaan terakhir yang mereka ikuti, karena Farrel yang akan mempersiapkan diri untuk kejenjang kuliah dan juga Julian yang sedang mengikuti kelas migran untuk bekerja di Jepang.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/ Bintang Puji Anggraini)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved