Berita Lampung
Harga dan Distribusi Pakan Tidak Stabil, Sebabkan Banyak Peternak di Lampung Merugi
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung mencatat harga dan distribusi pakan yang tidak stabil membuat banyak peternak merugi.
Penulis: Hurri Agusto | Editor: Teguh Prasetyo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Lampung mencatat harga dan distribusi pakan yang tidak stabil membuat banyak peternak merugi.
Kepala (Disnakeswan) Lampung, Lili Marwati, mengungkapkan, sektor peternakan unggas di Lampung didominasi oleh peternak skala rakyat yang jumlahnya mencapai sekitar 70.000 hingga 80.000 rumah tangga peternak yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.
Sementara perusahaan skala besar atau integrator, tercatat ada 807 pelaku usaha peternak layer (ayam petelur), serta 1.271 pelaku usaha peternak boiler (ayam pedaging) yang beroperasi di sentra-sentra produksi Lampung.
Lili Marwati menjelaskan, Provinsi Lampung sendiri dikenal sebagai sentra produksi jagung nasional.
Dia pun menyebut ketersediaan jagung secara umum masih mencukupi hingga perkiraan panen raya pada Desember 2025.
Namun, dia menuturkan, pasokan untuk pakan unggas belakangan ini mengalami gejolak harga dan distribusi.
"Ketersediaan secara umum mencukupi. Tapi Kondisi beberapa waktu belakangan ini, harga jagung di tingkat peternak cenderung tinggi akibat faktor musim, distribusi, dan kompetisi dengan kebutuhan industri pakan," ujar Lili, Junat (26/9/2025).
Dia menuturkan, kondisi ini berdampak langsung pada biaya produksi peternakan unggas.
Pasalnya, kata Lili, pakan menyumbang 70–80 persen komponen biaya usaha, sehingga kenaikan harga jagung otomatis memangkas margin keuntungan peternak unggas rakyat.
"Banyak peternak unggas rakyat mengalami penurunan margin keuntungan, bahkan sebagian mengalami kerugian ketika harga pakan tidak sebanding dengan harga jual ayam atau telur," kata dia.
Menyikapi kondisi ini, Disnakeswan Lampung menyiapkan sejumlah program dukungan untuk membantu peternak unggas rakyat.
Lili mengatakan, upaya ini difokuskan untuk menekan biaya pakan dan memperkuat posisi peternak.
"Program unggulan Disnakeswan meliputi, fasilitasi Jagung Subsidi bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Bulog untuk memfasilitasi penyaluran jagung subsidi kepada peternak," ujar Lili.
Kemudian, melakukan program pelatihan mengenai efisiensi pakan, termasuk mendorong penggunaan bahan baku alternatif lokal.
"Menguatkan kelembagaan peternak menjadi penting agar memiliki posisi tawar yang lebih baik dalam rantai distribusi pakan," kata dia.
Polres Lampung Selatan Pastikan Peristiwa di Jalinsum Murni Lakalantas, Bukan Pembegalan |
![]() |
---|
BPS Bakal Potret Wajah Ekonomi Lampung Lewat Sensus 2026 |
![]() |
---|
Dinas Kesehatan Pesawaran Cek Kondisi Terakhir Balita Penderita Gizi Buruk |
![]() |
---|
Kejati Lampung Kawal Proyek Infrastruktur dan Program Pangan Daerah |
![]() |
---|
Polda Lampung Imbau Penyalaan Sirine Ditiadakan saat Sore dan Malam Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.