Berita Lampung

Siswa di Lampung Kesulitan Hadapi TKA karena Panjangnya Soal

Peserta didik kelas XII yang mengikuti TKA mengaku kesulitan menjawab soal. Hal ini lantaran panjangnya soal.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
TKA - Siswa SMKN 4 Bandar Lampung, Jacinda (kiri) dan Siswa SMA Negeri 10 Bandar Lampung, Safa Cahya Asyar Asyifa (kanan) saat diwawancarai Tribun Lampung di depan sekolahnya, Senin (3/11/2025). Mereka mengaku kesulitan menghadapi TKA karena panjangnya soal.  

Dia menjelaskan, TKA digelar sebagai persiapan menghadapi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk masuk perguruan tinggi tahun depan.

“Beberapa hari ini kita melakukan asesmen awal kepada siswa SMA di Provinsi Lampung. Ini memang khusus untuk persiapan UTBK.

Kami sudah siapkan bank soal dengan lima level yang dikelola langsung oleh dinas dan diuji di 15 kabupaten/kota,” tuturnya.

Sebagai tindak lanjut, Disdikbud akan menggelar rapat bersama seluruh satuan pendidikan.

Salah satu kebijakan yang dipersiapkan adalah pembentukan kelas khusus dan kelas prioritas bagi siswa kelas XII maupun kelas X sesuai bakat dan minat.

Selain itu, Disdikbud juga akan melibatkan lembaga bimbel dalam proses perbaikan.

“Kami ingin mendiskusikan treatment terbaik agar siswa mendapat materi terbaru seperti di bimbel.

Selama ini banyak yang berhasil masuk universitas justru karena materi bimbel, bukan murni dari sekolah,” ungkap Thomas.

Tidak hanya fokus pada siswa, Disdikbud juga akan menguji kompetensi guru. Program ini dilengkapi laboratorium khusus untuk mengukur standar kompetensi guru di 17 mata pelajaran.

“Kalau muridnya oke tapi gurunya tidak, tetap akan jadi masalah.

Karena itu, kami akan audit kinerja guru secara menyeluruh. Instrumen, lokasi tes, sampai peralatan sudah kami siapkan. 

Intinya, kita ingin transformasi pembelajaran di sekolah tidak lagi konvensional, tapi adaptif dengan materi ujian,” tegasnya.

Untuk mendukung program tersebut, pelatihan guru akan difokuskan pada mata pelajaran matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, serta bimbingan konseling (BK).

Langkah ini merupakan bagian dari target kinerja utama Gubernur Lampung dalam peningkatan kualitas pendidikan.

“Mudah-mudahan dengan doa dan kerja sama semua pihak, transformasi pembelajaran dan peningkatan kualitas guru bisa benar-benar terwujud.

Yang jelas, ada yang harus kita perbaiki bersama, baik dari sisi siswa maupun guru,” pungkasnya. (ryo)

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra) 

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved