SMPN 16 Bandar Lampung Sudah Terima Smartboard

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Salah satu sekolah yang sudah menerima bantuan smartboard atau interactive flat panel (IFP) adalah SMPN 16 Bandar Lampung. 

Smartboard bertuliskan “Merah Putih” tersebut berada di ruang kelas 8G atau ruang multimedia.

Wakil Kepala SMPN 16 Bandar Lampung bidang kurikulum Suyoso membenarkan pihaknya sudah menerima bantuan smartboard. 

"Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Presiden Prabowo sudah memberikan alat bantuan pendidikan berupa smartboard. Smartboard tersebut sudah kami terima dari bulan lalu, dan kami letakkan di kelas 8G atau kita menyebutnya ruang multimedia," kata Suyoso, Senin (17/11/2025).

Ia menyebut, smartboard tersebut dipergunakan siswa kelas 7-9 untuk kegiatan belajar mengajar setiap hari secara bergantian. 

"Untuk pembelajaran aktif. Nanti setiap kelas itu kami berikan jadwal. Setiap hari itu akan dipergunakan untuk belajar. Pagi untuk kelas 7, siang untuk kelas 8 dan kelas 9. Jadi setiap hari itu dipakai secara bergantian. Minimal satu kelas bisa pakai satu kali dalam sebulan," ucapnya.

Ia mengakui, siswa sangat antusias saat belajar menggunakan smartboard pembelajaran. 

"Yang jelas, anak-anak (siswa) semangat dan guru-guru itu seneng. Mereka sampai berebut supaya bisa make itu. Anak-anak yang jelas tambah semangat. Malah mereka minta diberikan satu kelas satu unit," imbuh Suyoso.

"Ya saya bilang ke anak-anak ‘kalau mau tambah, tunggu Pak Prabowo berikan lagi.’ Kata saya gitu," sambungnya.

Suyoso meminta para guru dan siswa untuk aktif membuat video dan aplikasi PowerPoint saat belajar menggunakan smartboard. 

"Sistem pembelajarannya saya minta guru-guru membuat video yang nanti akan ditampilkan di TV tersebut. Kan dari laptop YouTube bisa diakses ke situ," jelas Suyoso.

"Anak-anak saya minta untuk lebih sering membuat presentasi dengan PowerPoint. Kan bisa ditampilkan di situ. Selain itu, kami juga mengajak anak-anak untuk membuat video agar lebih mahir dalam membuat visualisasi," sambungnya.

(Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus)