Resmi Jabat Kakanwil Kemenag Lampung, Zulkarnain Komitmen Kawal Program Prioritas

Ringkasan Berita:

• Zulkarnain resmi menjadi Kakanwil Kemenag Provinsi Lampung dan berjanji untuk mengawal penuh program prioritas Kemenag.
• Ia menekankan pentingnya pendidikan yang ramah anak, pemberdayaan ekonomi umat, dan digitalisasi tata layanan, serta menolak praktik perundungan dan kekerasan di lembaga pendidikan.
• Zulkarnain memastikan dirinya siap bekerja untuk memperkuat layanan.

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Zulkarnain resmi memulai tugas sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Lampung setelah dilantik oleh Menteri Agama pada Rabu (12/11/2025).

Dalam agenda penyambutan di Kantor Kemenag Lampung, ia menegaskan komitmennya untuk mengawal penuh program prioritas Kemenag.

“Kalau saya diamanahkan oleh Menteri Agama, maka kita 100 persen akan mensukseskan program prioritas Menteri Agama,” kata Zulkarnain saat diwawancarai awak media seusai acara penyambutan Kakanwil Kamenag Lampung.

Ia menekankan pentingnya memperkuat kerukunan dan cinta kemanusiaan di Lampung.

Menurutnya, seluruh masyarakat tanpa memandang suku dan agama harus bersatu membangun bangsa.

“Saya asli Lampung, tapi saya bersahabat dengan semua suku dan agama yang ada di Lampung. Saya sebagai khadim al-ummah, pelayan umat, pelayan masyarakat. Kinerja harus kita tingkatkan dan seluruh jajaran harus kerja, kerja, kerja untuk umat,” tegasnya.

Zulkarnain juga menyoroti program prioritas lain seperti penguatan ekoteologi.

Ia mengingatkan agar seluruh jajaran Kemenag memiliki kesadaran menjaga lingkungan, menghindari kerusakan alam, serta menanamkan nilai agama untuk harmoni kehidupan.

Selain itu, ia menegaskan bahwa seluruh layanan keagamaan harus berdampak nyata bagi masyarakat.

Ia mengutip ajaran Nabi Muhammad SAW, “Khairunnas anfa’uhum linnas, sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat bagi manusia lain,” tuturnya.

Pada bidang pendidikan, Zulkarnain menargetkan terwujudnya pendidikan ungul, ramah, dan terintegrasi.

Pihaknya menolak keras praktik perundungan maupun kekerasan di lembaga pendidikan.

“Pendidikan harus memproteksi anak. Tidak boleh ada lagi lembaga pendidikan yang tidak ramah anak,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi umat melalui sinergi pesantren, KUA, serta pelaku UMKM.

Menurutnya, kolaborasi dengan lembaga keuangan maupun rumah sakit menjadi peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.