Giliran Wapres Gibran Rakabuming Jadi Sasaran Roy Suryo, Ijazah Disebut Palsu Juga

Nama Wakil Presiden RI (Wapres) Gibran Rakabuming Raka, kini menjadi sasaran oleh mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo.

Kolase YouTube/Kompas.com
SOROTI IJAZAH GIBRAN - Eks Menpora, Roy Suryo, menuding ijazah Wapres Gibran Rakabuming, yang merupakan anak sulung Jokowi, juga palsu. Tak hanya itu, Roy Suryo bahkan berani menyebut Intelligence Quotient alias IQ Gibran Rakabuming, rendah! 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta - Nama Wakil Presiden RI (Wapres) Gibran Rakabuming Raka, kini menjadi sasaran oleh mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo.

Setelah sebelumnya meyakini ijazah Joko Widodo (Jokowi) palsu, kini Roy Suryo secara blak-blakan menuding ijazah Gibran Rakabuming, yang merupakan anak sulung Jokowi, juga palsu. 

Tak hanya itu, Roy Suryo bahkan berani menyebut Intelligence Quotient alias IQ Gibran Rakabuming, rendah!

IQ atau Intelligence Quotient adalah skor standar yang diperoleh dari berbagai tes yang dirancang untuk menilai kecerdasan manusia. Secara umum, IQ digunakan sebagai ukuran kemampuan kognitif dan potensi intelektual seseorang.

Dikutip Tribunlampung.co.id dari TribunJakarta.com, pernyataan kontroversial itu disampaikan Roy Suryo dalam acara Bedah Buku Jokowi's White Paper yang disiarkan YouTube Refly Harun pada Rabu (3/9/2025).

Dalam video tersebut, Roy menyebut, ijazah yang diklaim milik Gibran dipenuhi kejanggalan. Roy juga menduga, ijazah itu diperoleh dari dokumen yang sudah dipalsukan.

"Anaknya Jokowi yang sekarang (Wapres) itu enggak kalah dari bapaknya. Palsunya enggak kalah ijazahnya, IQ-nya juga enggak kalah rendahnya," ujar Roy Suryo

Roy menyinggung klaim Gibran sebagai lulusan Bradford University dari Singapura. 

Padahal, kata Roy, kampus tersebut sebenarnya adalah Management Development Institute of Singapore yang bekerja sama dengan University of Bradford. 

Ijazah asli dari program tersebut semestinya berbentuk horizontal dengan dua logo. Namun, ijazah yang ditunjukkan Gibran berbentuk vertikal, sehingga dinilai palsu.

"Padahal Singapura itu MDIS Management Development Institute of Singapore, Ijazahnya harusnya horizontal karena ada 2 logo. Yang dia pamerkan ijazahnya vertikal. Itu berarti salah beli di fake-document.com," kata Roy. 

Selain itu, Roy juga menyinggung riwayat pendidikan Gibran sebelum berkuliah di luar negeri. Menurutnya, Gibran sempat bersekolah di SMA Santo Yosef, Surakarta. Namun, Gibran dinyatakan tidak lulus. 

Gibran lalu pindah ke SMK Kristen Surakarta. Lagi-lagi, ia juga disebut tak menuntaskan studinya. Kendati demikian, Gibran malah mendapatkan surat penyetaraan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) yang disebut setara dengan lulusan SMK. 

“Diktinya gembus juga, karena kok bisa ijazah S1 kok SMK,” tambah Roy.

Maka dari itu, Roy berencana kembali meluncurkan buku ketiganya yang disebut akan membahas khusus tentang ijazah Gibran. Buku tersebut akan diberi nama “Jokowi’s Son”.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved