Berita Terkini Nasional

Pengakuan Aiptu Rajamuddin Soal Biarkan Anaknya Hajar Wakepsek, 'Saya Berdiri Melerai'

Aiptu Rajamuddin anggota Sat Lantas Polres Sinjai mengaku saat insiden anaknya menganiaya Wakepsek dirinya ada di lokasi kejadian.

Tribun-Timur.com/Muh Ainun Taqwa
SISWA PUKUL WAKEPSEK - Orang tua MR, Aiptu Rajamuddin. Ia membantah melakukan pembiaran saat anaknya aniaya Wakil Kepala SMAN 1 Sinjai, 'Saya Berdiri dan Melerai'. 

Akibatnya, Mauluddin alami luka terbuka di bagian hidung dan lebam di punggung. “Belum masuk sekolah karena belum stabil kondisinya,” ungkap Suardi.

Ia menyayangkan sikap orang tua MR yang tidak mencegah anaknya melakukan kekerasan. “Saya sayangkan karena ada orang tuanya yang merupakan polisi tapi tidak mencegah anaknya,” ujarnya.

“Tugasnya polisi kan melindungi dan mengayomi,” tambahnya.

MR kini telah dikeluarkan dari sekolah. “Kita sudah rapat bersama guru. Hasilnya murid ini dikeluarkan,” katanya.

Menurut Suardi, keputusan ini untuk memberi efek jera. “Supaya ada efek jeranya. Kalau mau pindah sekolah, silakan,” tambahnya.

Ketua PGRI Sinjai, Andi Jefrianto Asapa, mengaku prihatin atas kejadian ini. “Sebagai organisasi profesi guru kami turut prihatin,” tuturnya.

PGRI Sinjai menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk memproses hukum sesuai aturan. “Kami bersama pengurus PGRI Sinjai akan mengawal proses tersebut sampai tuntas,” tegasnya.

Andi Jefrianto yang juga Sekda Sinjai meminta pihak sekolah melaporkan kejadian ini ke Dinas Pendidikan Sulsel.

“Saya sudah minta untuk melakukan langkah penindakan sesuai peraturan yang berlaku pada lingkungan sekolah,” pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved