Audiensi Khusus dengan 200 WNI, Paus Leo XIV Sebut Pertemuan Bersejarah
Paus Leo XIV tegaskan ikatan erat Vatikan–Indonesia sejak kemerdekaan, ajak jaga dialog dan persahabatan lintas iman demi perdamaian.
Paus mempercayakan warga negara Indonesia kepada Santa Perawan Maria, Bunda Gereja, dan berdoa agar senantiasa menjadi "pembangun jembatan antara bangsa, budaya, dan agama."
Audiensi Khusus
Permohonan untuk audiensi bersama sudah diajukan sejak awal tahun ini, di masa Paus Fransiskus. Tetapi, karena Paus Fransiskus jatuh sakit, dan kemudian berpulang, maka permohonan itu diperbaharui lewat Secretary of State Kardinal Pietro Parolin. Dan, Paus Leo XIV mengabulkannya.
Tidak semua anggota IRRIKA mendapat kesempatan untuk ikut audiensi. Saat ini di seluruh Italia jumlah biarawan dan biarawati Indonesia ada 1818 orang terdiri atas 1549 biarawati dan 269 biarawan (berdasarkan data diri datang dan pulang per 19 September 2025).
Mereka tersebar di seluruh Italia. Yang berdomisili dan bertugas di Regio Lazio, yakni Kota Roma dan sekitarnya sejumlah 1056 orang atau 58 persen; di Regio Campania yakni Kota Napoli dan sekitarnya sejumlah 416 orang atau 23 persen; dan selebihnya sejumlah 346 orang atau 19 persen tersebar di berbagai kota di Italia, termasuk di Pulau Sisilia dan Sardinia.
Tujuan mereka ke Italia bermacam-macam. Ada yang menjalankan misi Ordo atau Kongregasi, tugas belajar dari Ordo atau Kongregasi yang pada umumnya di Universitas-universitas Kepausan, bekerja sebagai pimpinan Ordo atau Kongregasi, bekerja di Takhta Suci, mengajar di sekolah mulai dari semacam PAUD hingga SMA, mengurusi rumah jompo dan yatim piatu, serta mengurusi dan mengelola biara.
IRRIKA dan Rehat
IRRIKA memiliki sejarah panjang. Pada tanggal 13 Februari 1955 para romo Indonesia yang sedang studi di Roma membentuk sebuah paguyuban, yang diberi nama IRIKA (Ikatan Romo-Romo Indonesia di Kota Abadi – Roma). Para pendirinya adalah Romo J. Melsen O.Carm, Romo Yustinus Darmojuwono Pr (dikemudian hari menjadi Uskup Agung Semarang dan Kardinal pertama di Indonesia), Romo Th. Kirdi Dipojudo O.Carm, Romo Migeraya SVD dan Romo Leo Soekoto SJ (menjadi Uskup Agung Jakarta).
Ketua pertama IRIKA adalah Romo Yustinus Darmojuwono Pr dan Sekretarisnya, Romo Th. Kirdi Dipojudo O.Carm. Di kemudian hari, ketika semakin banyak rohaniwan dan rohaniwati Indonesia baik yang belajar maupun berkarya, tidak hanya di Roma tetapi di seluruh Italia, nama IRIKA pun diubah menjadi IRRIKA.
Semula IRIKA adalah Ikatan Romo-Romo Indonesia di Kota Abadi – Roma, per tahun 1986 menjadi IRRIKA - Ikatan Rohaniwan Rohaniwati Indonesia di Kota Abadi - seluruh Italia. Dari "Romo-Romo" menjadi "Rohaniwan-Rohaniwati", karena yang belajar dan berkarya tidak hanya para romo tetapi juga para suster, tidak hanya para rohaniwan, tetapi juga rohaniwati.
Sementara itu Rehat, bukanlah suatu singkatan. Rehat yang berarti istirahat beranggotakan para romo dan suster yang berkarya di generalat (pusat ordo atau kongregasi) baik sebagai pimpinan maupun staf. Misalnya Romo Ag Purnama MSF adalah Superior General MSF (Misionaris Keluarga Kudus), Mgr Laurentius Tarpin OSC adalah Magister General OSC (Ordo Salib Suci), dan Superior General SMM (Serikat Maria Montfortan), Romo Dwi Watun. (KBRI Takhta Suci)
Hatinya Bersama Penduduk Gaza, Paus Leo Serukan 3 Hal Penting |
![]() |
---|
Thailand–Kamboja Berperang, Kondisi 15 WNI Masih dalam Kondisi Aman |
![]() |
---|
Identitas 3 WNI yang Terlibat Perampokan di Jepang, Aksinya Terekam CCTV |
![]() |
---|
24 WNI dari Iran Akan Dipulangkan ke Indonesia Mulai 27 Juni 2025 |
![]() |
---|
98 WNI Berhasil Diselamatkan dari Upaya Perdagangan Orang ke Kamboja hingga Arab Saudi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.