Berita Terkini Nasional

Kisah Afrizal Selamatkan Wanita Muda Terbakar, Tak Ada yang Mau Antar Korban ke RS

Kamar indekos tempat wanita muda terbakar berada sekitar tiga hingga lima meter dari rumah Afrizal.

TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
WANITA TERBAKAR- Petugas kepolisian pasang garis polisi di TKP seorang wanita muda berinisial R (20) diduga nekat membakar dirinya sendiri yang berlokasi di kawasan Berok Nipah, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (23/9/2025). Afrizal (43) berusaha menyelamatkan wanita muda tersebut setelah dengar suara jerit kesakitan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Sumatera Barat - Kisah Afrizal (43) seorang pria yang tinggal dekat indekos di kawasan Berok Nipah, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat menyelamatkan wanita muda yang terbakar di kamar kos, R (20).

Kamar indekos tempat wanita muda terbakar berada sekitar tiga hingga lima meter dari rumah Afrizal.

Afrizal yang saat itu sedang tiduran di rumah sepulang kerja langsung terperanjat begitu mendengar suara jerit kesakitan.

Sontak Afrizal bangun mencari tahu dengan mendatangi sumber suara karena penasaran, Senin (22/9/2025) sekira pukul 14.30 WIB. Awalnya dia mengira ada yang bertengkar.

"Saat itu ada yang berteriak, sakit, sakit, sakit. Saya kira ada yang bertengkar. Lalu saya bangun dan keluar melihatnya," ungkapnya kepada TribunPadang.com, Selasa (23/9/2025).

Saat keluar rumah, Afrizal tidak menemukan orang yang bertengkar.

Namun, Afrizal melihat asap tebal keluar dari kamar indekos tempat korban tinggal. Ia pun mencoba mendobrak pintu kamar tersebut, namun ternyata terkunci dari dalam.

Afrizal langsung berinisiatif memecahkan kaca jendela kamar korban menggunakan batu, agar bisa menjangkau kunci pintu dari dalam.

"Saat kaca pecah itu, saya melihat korban sedang guling-guling di lantai dengan kondisi tubuh masih terbakar. Secepatnya saya buka pintu lalu mengambil air dan menyiramkannya kepada korban," paparnya.

"Kemudian, warga lainnya membantu untuk mengeluarkan kasur yang masih terbakar. Korban setelah apinya padam itu saya suruh berguling ke alas kasur untuk menutupi tubuhnya," terang Afrizal.

Setelah itu, ia membawa korban ke luar dari kamar tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Afrizal lalu mencoba mencari bantuan mobil ke warga sekitar, namun tidak ada yang bersedia.

Ia pun berinisiatif untuk menelepon keluarganya yang memiliki becak motor. Selanjutnya, korban dibawa menuju Rumah Sakit Tentara dr. Reksodiwiryo Padang.

"Saat di rumah sakit tentara itu ternyata tidak bisa, harus di rujuk ke RS M Djamil, jadi saya tunggu keluarganya, baru setelah itu saya tinggalkan ke keluarganya untuk proses lebih lanjut," imbuh Afrizal.

Alami Luka Bakar 99 Persen

Seorang teman korban, Anisa, menyebut R mengalami luka bakar sangat parah. “R ini mengalami luka bakar 99 persen. Seluruh tubuhnya melepuh. Tadi saya sempat melihat langsung kondisi korban,” ujarnya kepada TribunPadang.com, Senin.

Anisa mengungkapkan, meski tubuh R terbakar hampir seluruhnya, korban masih dalam keadaan sadar.

Menurutnya, sebelum kejadian, korban sempat bercerita tentang masalah pribadi dengan pacarnya.

“Dia sering curhat ke saya. Katanya sering bertengkar dengan pacarnya, merasa dikekang, hingga sering ribut,” ungkap Anisa.

Sosok R

Sintia (33), tetangga kamar indekos korban, juga mengungkapkan R sempat konflik dengan pacarnya saat berada di kawasan Solok, Sumatera Barat.

“Saya satu kos dengan dia, kamar saya di samping kamarnya. Kata teman-temannya, kemarin dia bertengkar dengan pacarnya. Informasi yang saya dengar, dia sempat ditinggalkan pacarnya di Solok, di jalan,” kata Sintia kepada TribunPadang.com, Selasa (23/9/2025).

Sintia melanjutkan, setelah ditinggalkan pacarnya, korban sempat meminta tolong kepada teman-temannya untuk dijemput, namun tidak ada yang bisa membantu.

Beberapa waktu kemudian, korban sudah terlihat kembali ke kamar indekosnya.

“Dia minta dijemput, tapi temannya tidak ada yang bisa. Tiba-tiba warga lihat dia sudah sampai di kos. Entah nebeng mobil orang atau bagaimana, saya juga tidak tahu,” tambah Sintia.

Ia menambahkan, korban dikenal sebagai pribadi yang jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Korban diketahui tinggal seorang diri di kamar indekosnya itu.

Menurut Sintia, R lebih sering mengurung diri di dalam kamar meskipun teman-temannya kerap datang berkunjung.

“Dia sudah tamat SMA, tapi tidak melanjutkan sekolah dan juga tidak bekerja. Sehari-harinya hanya di kamar saja, suka menyendiri. Tapi teman-temannya sering main ke kos, hampir setiap hari,” ungkapnya.

Disclaimer:

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/layanan-konseling-psikolog-psikiater/

Berita Selanjutnya Kisah Pernikahan Beda Usia 46 Tahun Kakek Saiun dan Fitri, 'Jodoh Tak Ada yang Tahu'

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved