Berita Terkini Nasional

Siasat S Tipu Polisi, Pura-pura Temukan Jasad Istri yang Dibunuh

Terkuak siasat suami berinisial S (40) kelabui polisi usai membunuh istrinya, J (35). Ia berpura-pura menemukan jasad sang istri.

Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
SIASAT TIPU POLISI - Ilustrasi ditangkap polisi. Terkuak siasat suami berinisial S (40) kelabui polisi usai membunuh istrinya, J (35). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Sulawesi - Terkuak siasat suami berinisial S (40) kelabui polisi usai membunuh istrinya sendiri, J (35). Ia berpura-pura menemukan jasad sang istri.

Pembunuhan adalah tindakan menghilangkan nyawa orang lain secara sengaja. Adapun pembunuhan termasuk salah satu tindak pidana yang paling serius dan dapat dikenai hukuman berat, termasuk penjara seumur hidup atau hukuman mati, tergantung pada unsur dan motifnya.

Kasus pembunuhan ini terjadi di Dusun Lemboea 1, Desa Rompurompu, Kecamatan Poleang Utara, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Setelah diusut, ternyata pelakunya adalah suami korban. 

Korban ditemukan pada Selasa (30/9/2025) dalam kondisi mengenaskan di kebun belakang rumah. Tubuh korban penuh luka lebam dan bekas tusukan benda tajam. 

Awalnya, warga sekitar mengira J menjadi korban tindak kejahatan orang tak dikenal. Namun, kecurigaan penyidik justru mengarah ke orang terdekat korban.

Kasat Reskrim Polres Bombana, Iptu Yudha Febri Widanarko, menyebut pelaku berpura-pura menemukan jasad korban. S bahkan mengarahkan warga agar percaya bahwa kematian J akibat serangan pihak luar.

“Pelaku berusaha mengelabui petugas dengan cara berpura-pura menemukan jasad istrinya,” kata Iptu Yudha, dikutip dari Tribunnews, Minggu (5/10/2025). 

Namun, kejanggalan di lokasi kejadian serta keterangan saksi akhirnya menguatkan dugaan keterlibatan S. Polisi pun langsung mengamankan pelaku di Desa Rompurompu pada Sabtu (4/10/2025), hanya beberapa hari setelah peristiwa tragis itu.

Berdasarkan penyelidikan awal, ada indikasi motif pelaku berkaitan dengan konflik rumah tangga.

“Ada dugaan perselisihan dalam keluarga yang berujung pada tindak kekerasan. Motifnya masih terus kami dalami,” ujarnya.

Motif emosional sering kali menjadi latar belakang kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang berujung tragis. Penelusuran awal polisi juga menduga adanya kecemburuan dan masalah ekonomi sebagai pemicu.

Hingga kini, Polres Bombana masih mendalami motif lengkap di balik aksi nekat S. Ia akan dijerat dengan pasal berlapis terkait pembunuhan berencana serta pasal KDRT yang mengakibatkan kematian.

Berita selanjutnya Modus Licik Ibu Persit Tipu Suami, Pura-pura ke Pasar Padahal ke Hotel Bareng Pratu RH

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved