Berita Terkini Nasional
Bu Dosen Sempat Disarankan 1 Hal oleh Ketua Lingkungan Sebelum Ditemukan Tewas
Bu dosen inisial EY (37) ternyata pernah disarankan satu hal oleh Ketua Lingkungan Perumahan Al Kausar Residence, tempatnya tinggal, sebelum tewas.
Ringkasan Berita:
- Dosen IAK Setih Setio Muara Bungo, EY (37), ditemukan tewas di rumahnya, Sabtu (1/11/2025).
- Pelaku pembunuhan adalah mantan kekasihnya, Waldi (22), oknum polisi Polres Tebo.
- Sebelum tewas, EY sempat disarankan Ketua Lingkungan agar bergabung grup warga karena tinggal sendirian.
- Dalam waktu kurang dari 24 jam, polisi menangkap pelaku; motif diduga asmara dan pencurian.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Muara Bungo - Bu dosen inisial EY (37) ternyata pernah disarankan satu hal oleh Ketua Lingkungan Perumahan Al Kausar Residence, tempatnya tinggal, sebelum ditemukan tewas.
EY tewas setelah diduga dibunuh mantan kekasihnya, Waldi (22). Terungkap pula ternyata Waldi merupakan oknum polisi yang bertugas di Polres Tebo.
Jasad Ketua Program Studi S1 Keperawatan Institut Agama dan Kesehatan atau IAK Setih Setio Muara Bungo ditemukan warga dan rekan-rekan korban pada Sabtu (1/11/2025) sekitar pukul 12.00 WIB.
Tak butuh waktu lama. Dalam operasi kilat kurang dari 1x24 jam, tim gabungan Satreskrim Polres Bungo dan Polres Tebo berhasil menciduk terduga pelaku.
Muara Bungo, Kabupaten Bungo adalah ibu kota dari Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Kota ini menjadi pusat pemerintahan, perdagangan, dan transportasi di wilayah barat Jambi.
Muara Bungo dikenal sebagai daerah yang strategis karena dilalui jalan lintas Sumatra dan memiliki Bandara Muara Bungo. Selain itu, daerah ini juga berkembang di sektor perkebunan, terutama kelapa sawit dan karet.
Dikutip Tribunlampung.co.id dari TribunJambi.com, Ketua Lingkungan Perumahan Al Kausar Residence, Madin Maulana mengungkapkan sosok korban dalam kesehariannya. EY merupakan perempuan yang tinggal sendirian di rumah tersebut.
Dalam sepengetahuan Madin, EY belum menikah. Selama tinggal di perumahan tersebut, kata Madin, EY jarang keluar rumah bersosialisasi dengan tetangga.
Dia hanya terlihat saat berangkat dan pulang kerja, naik kendaraan. EY pun jarang berkumpul dengan ibu-ibu di perumahan.
"Saya dulu juga pernah bertemu dan pernah bilang, supaya gabung grup perumahan, biar kalau ada apa-apa bisa kasih tahu, karena ibu kan sendirian," ujarnya.
Meski begitu, EY merupakan sosok perempuan yang ramah dan tidak pernah menyinggung orang lain.
"Baik orangnya. Tapi tidak banyak cerita," lanjutnya.
Madin dan warga perumahan berharap kasus tersebut bisa terang dan pelakunya ditemukan, sehingga pihak keluarga dan warga tenang.
Baca juga: Tangis Warga Lihat Bu Dosen Telah Terbujur Kaku, Pelaku Diciduk Kurang dari 24 Jam
Ikut Mendobrak Pintu Rumah
Madin Maulana menjadi satu di antara orang pertama yang menyaksikan penemuan jenazah EY.
Saat itu, Sabtu (1/11/2025) hampir pukul 12.00 WIB, teman-teman EY dari kampus datang kepadanya.
Teman kerja EY menyampaikan khawatir karena EY tidak bisa dihubungi.
Dia meminta warga mendobrak pintu, karena khawatir EY sudah dua hari tidak mengajar.
Akhirnya, mereka sepakat mendobrak pintu rumah EY.
Saat berada di depan pintu rumah, Madin tidak mencium bau menyengat jenazah dari luar rumah.
"Saat masuk ke dalam, saya lihat sudah terbujur, sudah tertutup dengan bantal (wajahnya)," ujarnya.
Warga yang masuk ke rumah tidak berani menyentuh segala benda.
Langsung Telepon Polisi
Mengetahui kondisi EY, Madin langsung menelepon Polres Bungo. Setelah itu polisi datang.
"Saat itu, lihat mayat terkejut, warga yang lihat juga menangis," ujarnya.
Madin tidak mengetahui secara pasti kapan peristiwa itu terjadi.
Sebagai tetangga yang berjarak lima meter dari rumah, tidak mendengar suara jeritan atau hal janggal malam itu.
Pelaku Bengis dan Kejam
Seorang polisi Polres Tebo bernama Waldi (22), menjadi terduga pembunuhan pencurian disertai kekerasan terhadap dosen di Bungo berinisial EY (37).
Hal itu diungkap Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono saat ekspose pada Minggu (2/11/2025) sekira pukul 16.00 WIB.
Pembunuhan terjadi di rumah EY (37), di Perumahan Al Kausar Residence, Muara Bungo, Kabupaten Bungo.
EY merupakan dosen sekaligus Ketua Program Studi (Prodi) S1 Keperawatan Institut Agama dan Kesehatan (IAK) Setih Setio Muara Bungo.
"Pelaku ini bengis dan kejam," ujar AKBP Natalena.
Kebengisan itu, kata Kapolres, tergambar dari kondisi korban yang penuh luka.
Selain itu, kapolres mengatakan pelaku tersebut ulet, memahami cara melakukan tindakan kriminal.
AKBP Natalena memaparkan bagaiamana Waldi mencoba mengelabui CCTV dan warga sekitar agar tidak curiga.
"Pelaku ini memakai wig, rambut palsu, untuk keluar masuk rumah. Ini untuk mengelabui CCTV dan warga," tuturnya.
"Jadi yang terlihat adalah orang gondrong," kata Natalena Eko Cahyono.
Dari rumah korban EY, Waldi membawa pergi sebuah mobil Honza Jazz, sebuah sepeda motor honda PCX dan sejumlah perhiasan dan ponsel iPhone milik EY,
Kapolres mengatakan mobil jazz milik EY, ditemukan polisi di Kabupaten Tebo, sekira 300 meter dari rumah indekos pelaku. Di dalam mobil terdapat iPhone milik korban.
Perlu diketahui, jarak antara Muaro Bungo (pusat Kabupaten Bungo) dan Kabupaten Tebo tempat ditemukan mobil korban, sekira 50 kilometer. Jarak tempuh normal jalur darat sekira 1 jam.
Sementara sepeda motor Honda PCX milik EY, ditemukan berada di RSUD H Hanafie Muaro Bungo.
Polisi masih menelusuri apakah ada kemungkinan tersangka lain dalam kasus ini.
Kurang dari 1x24 Jam
Misteri kematian tragis seorang dosen wanita di Kabupaten Bungo, Jambi, akhirnya terkuak dalam waktu kurang dari 24 jam.
Kasus yang menggemparkan warga sekitar pada Sabtu (1/11/2025) ini ternyata melibatkan sosok yang tak terduga.
Sosok terduga pelaku ternyata seorang oknum polisi yang merupakan anggota dari Polres Tebo berinisial W (Waldi).
Polisi bergerak cepat, menangkap pelaku di Kabupaten Tebo, dan mengungkap dugaan motif mengerikan di baliknya.
Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, menegaskan hasil pemeriksaan sementara menunjukkan pelaku mengakui perbuatannya.
Adapun motif utama aksi keji tersebut diduga karena masalah pribadi dan asmara yang meruncing antara pelaku dan korban.
Tak butuh waktu lama. Dalam operasi kilat kurang dari 1x24 jam, tim gabungan Satreskrim Polres Bungo dan Polres Tebo berhasil menciduk terduga pelaku.
Sosok pelaku yang diamankan itu yakni seorang oknum anggota Polri yang bertugas di Polres Tebo.
Dalam konferensi pers yang digelar Minggu (2/11/2025), Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, membeberkan detail penangkapan tersebut.
"Penyelidikan intensif dan analisis fakta yang dilakukan Polres Bungo menemukan ada keterkaitan dengan seorang oknum anggota Polri yang berdinas di Polres Tebo berinisial W," jelas AKBP Natalena Eko Cahyono.
Lebih mengejutkan lagi, dari hasil pemeriksaan awal, pelaku mengakui telah melakukan pembunuhan terhadap korban.
Motif Asmara
Dugaan sementara, motif pembunuhan sadis ini bersumber dari masalah sensitif.
"Motif sementara diduga karena masalah pribadi dan asmara antara pelaku dan korban," ungkap Kapolres.
Meskipun motif asmara dan masalah pribadi telah terkuak, pihak kepolisian menegaskan bahwa penyidik Satreskrim Polres Bungo masih mendalami motif lain yang mungkin melatarbelakangi perbuatan tersebut.
Kronologi Penemuan EY di Dalam Rumah
Sebelumnya, dosen IAK Setih Setio Muara Bungo bernama Erni Yuniati menjadi korban pembunuhan di Bungo.
EY ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di rumahnya, Perumahan Al Kausar Residence, Muara Bungo.
Tubuhnya dalam kondisi penuh luka.
Sebelum ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, teman-teman kerjanya sudah dua hari tak melihat dosen EY mengajar di kampus.
Selain itu, tak ada respons dari dosen EY saat dihubungi via telepon seluler..
Sejumlah luka ditemukan di tubuh jenazah EY.
Hasil visum RSUD H Hanafie mengungkap ada luka di kepala, memar di wajah, lebam di leher, serta indikasi kekerasan.
Dugaan sementara, dosen EY telah meninggal lebih dari 12 jam sebelum jenazahnya ditemukan.
Khawatir, Dobrak Pintu Rumah EY
Informasi yang dihimpun Tribun Jambi, awalnya, rekan-rekan kantornya menghubungi dosen EY yang tak terlihat berada di kampus beberapa hari.
Namun, tak ada respons dari ponsel/HP dosen EY.
Akhirnya, teman-temannya yang khawatir mendatangi rumah EY.
Saat tiba di sana, rumah dalam kondisi terkunci. Kekhawatiran bertambah.
Teman-teman dosen EY melapor ke warga sekitar.
Kemudian, warga mendobrak rumah dosen EY.
Setelah pintu terbuka, warga yang masuk melihat dosen EY terbujur kaku di atas ranjang dalam posisi tertutup sarung.
Proses Hukum Tanpa Toleransi
Menanggapi fakta bahwa pelaku adalah anggota kepolisian, Kapolres Bungo menjamin proses hukum akan berjalan profesional dan transparan.
Ini sesuai dengan perintah tegas dari Kapolda Jambi.
"Kami menegaskan, meskipun pelaku merupakan oknum anggota Polri, proses hukum dilakukan secara profesional, transparan, dan tanpa ada perlakuan khusus," tegas AKBP Natalena Eko Cahyono.
Ia berjanji tidak akan ada upaya penyembunyian kasus.
"Anggota yang bersalah akan diproses pidana umum dan juga kode etik kepolisian, tidak ada toleransi, siapapun dia," tandasnya.
Atas perbuatannya, pelaku disangkakan Pasal berlapis yakni pembunuhan dan pencurian yang disertai dengan kekerasan. Kasus ini menjadi sorotan utama di Jambi, menanti pengungkapan tuntas dan keadilan bagi korban.
| Ujian ASN Bidan Diduga Korban Pungli Akhirnya Diulang setelah Dapat Perhatian Presiden |
|
|---|
| 2 Wanita Duel Diduga Rebutan Pria Jadi Tontonan, Akhirnya Diamankan Polisi |
|
|---|
| Modus Oknum Guru SD Lecehkan 2 Murid Pria, Ajak Korban Menginap di Rumahnya |
|
|---|
| Terbongkar Perilaku Bu Dosen Sebelum Tewas Dibunuh Oknum Polisi di Rumah |
|
|---|
| Budi Arie Setiadi Bantah Projo Singkatan dari Pro-Jokowi, "Jangan Diframing" |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Dosen-Wanita-Ditemukan-Tewas-Mengenaskan-Tertutup-Sarung.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.