Berita Terkini Nasional

Warga Lihat Ada Sosok Siram Bensin ke Pencuri Motor di Surabaya, Riski Akhirnya Meninggal

Riski meninggal dunia setelah empat hari menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.

|
TribunMedan.com/Indra Gunawan
AKHIRNYA TEWAS - Ilustrasi foto garis polisi terpasang di lokasi polisi melakukan Olah TKP. Warga lihat ada sosok siram bensin ke pencuri motor di Surabaya, Riski akhirnya meninggal dunia. 
Ringkasan Berita:
  • Warga melihat ada sosok siram bensin ke terduga pencuri motor, Riski Kristianto.
  • Imbas kejadian di Kecamatan Gubeng, Surabaya tersebut pencuri motor ini terbakar hebat.
  • Riski mengalami luka bakar 70 persen hingga dirawat di RS Bhayangkara.
  • Namun meninggal dunia setelah empat hari dirawat.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Surabaya - Riski Kristianto (26) terduga pencuri motor yang terbakar di kawasan Jojoran Gang 5, Kecamatan Gubeng, Surabaya pada Kamis (30/10/2025) lalu akhirnya meninggal dunia.

Riski meninggal dunia setelah empat hari menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.

Jasad Riski sudah dimakamkan di TPU Keputih dan pemakamannya diurus oleh pihak Kelurahan Mojo dan Polsek Gubeng.

Kepala Cabang Pemakaman Keputih, Ari, membenarkan pemakaman pelaku curanmor tersebut.

Saat ditemui di kantor TPU Keputih, ia mengatakan jenazah memang dimakamkan di lahan baru kompleks pemakaman.

"Benar, ada jenazah yang dimakamkan di lahan baru TPU. Jenazah itu merupakan pasien kiriman dari RS Bhayangkara, dan proses pemakamannya diurus oleh pihak Kelurahan Mojo bersama Polsek Gubeng," tandas Ari dikutip dari Tribunnews.com.

Kematian Riski merupakan akhir dari perjalanannya sebagai terduga pencuri motor.

Riski terbakar hidup-hidup di tengah jalan setelah diduga mencuri sepeda motor milik warga. Insiden ini terekam video amatir warga dan viral di media sosial.

Suasana yang semula ramai warga mendadak berubah mencekam ketika api membakar tubuh Rizki hingga membuat warga panik berhamburan mencari air.

Menurut keterangan sejumlah saksi, kejadian bermula ketika Rizki tertangkap warga setelah mencuri sepeda motor matic milik seorang ibu rumah tangga yang diparkir di depan warung.

Pelaku sempat kabur, namun berhasil dikejar oleh pengendara ojek online dan warga sekitar.

Setelah tertangkap, Rizki diikat ke tiang listrik menggunakan tali plastik agar tidak melarikan diri sebelum polisi tiba di lokasi.

Warga yang emosi sempat melontarkan makian, bahkan beberapa kali menendang tubuhnya.

"Awalnya cuma dimaki-maki. Tapi ada yang nyiram bensin di sekitar dia, katanya biar jera dan takut," ujar Hau (50), salah satu saksi mata, saat ditemui di lokasi dikutip dari Kompas.com.

Satpol PP Datang, Api Justru Menyambar Tubuh Pelaku

Beberapa saat kemudian, dua anggota Satpol PP Kecamatan Gubeng datang untuk membantu mengamankan situasi.

Salah satu petugas berinisiatif melepas tali plastik di tangan pelaku dengan cara membakar tali menggunakan korek api agar lebih cepat terlepas.

Namun tanpa disadari, percikan api justru menyambar bensin yang sudah tumpah di sekitar lokasi. Dalam hitungan detik, api langsung membakar tubuh Rizki.

"Semua kaget. Api langsung besar, pelaku teriak-teriak minta tolong," kata Hau.

"Satpol PP dan warga panik, lari ke arah gang buat cari air," imbuhnya.

Dalam video yang beredar di media sosial, Rizki tampak menggelepar dengan tubuh diselimuti api. Beberapa warga mencoba menolong dengan menyiram air dari galon dan botol mineral, namun kobaran api sudah terlanjur membesar.

Setelah beberapa menit, api akhirnya berhasil dipadamkan. Rizki kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya dalam kondisi luka bakar berat di bagian perut, dada, dan kaki.

Kronologi Kejadian

Dian Mieke, pemilik sepeda motor menjelaskan saat itu pelaku yang berjumlah dua orang mendatangi rumahnya.

Pelaku mencuri motor Honda Beat yang terparkir di halaman rumah. 

Aksi pelaku dipergoki korban, lalu korban berteriak 'maling, maling'.

Menurut warga, kawasan Jojoran memang sering diresahkan oleh pencurian motor. 

Saat Riski tertangkap, amarah warga langsung memuncak.

Ia diikat di tiang listrik agar tidak kabur.

Entah siapa yang memulai, ada yang kemudian menyiramkan bensin ke tubuhnya.

Di tengah kerumunan itu, seseorang mencoba melepas tali dengan korek gas. 

Namun percikan api justru menyambar tubuh Riski. 

Seketika, api membesar dan membakar sekujur tubuhnya.

Korban mengalami luka bakar hingga 70 persen. 

Ia sempat kesulitan mendapat perawatan karena beberapa rumah sakit menolak dengan alasan pengobatan pelaku kriminal tidak ditanggung asuransi kesehatan.

Akhirnya, Polsek Gubeng membawanya ke RS Bhayangkara agar mendapat penanganan medis. 

Namu, setelah empat hari dirawat, nyawanya tak tertolong. 

Kepala Cabang Pemakaman Keputih, Ari, membenarkan pemakaman pelaku curanmor tersebut.

Saat ditemui di kantor TPU Keputih, ia mengatakan jenazah memang dimakamkan di lahan baru kompleks pemakaman.

"Benar, ada jenazah yang dimakamkan di lahan baru TPU. Jenazah itu merupakan pasien kiriman dari RS Bhayangkara, dan proses pemakamannya diurus oleh pihak Kelurahan Mojo bersama Polsek Gubeng," tandas Ari.

Pelaku Diburu Polisi

Polisi tengah menelusuri siapa saja warga yang terlibat dalam aksi main hakim sendiri itu. 

Rekaman video amatir yang beredar di media sosial dijadikan petunjuk detik-detik pemuda asal Gunungsari, Wonokromo itu terbakar.

Pihak Polsek Gubeng mengaku belum bisa memberikan banyak keterangan. Semua masih dalam penyelidikan. 

Dari hasil penyelidikan awal, diketahui bahwa Rizki bukan orang baru dalam dunia kejahatan. Ia tercatat sebagai residivis kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan sudah dua kali keluar masuk penjara.

Polisi kini juga tengah memburu rekan Rizki yang disebut ikut membantu dalam aksi pencurian tersebut.

Peristiwa terduga pencuri motor terbakar hidup-hidup di Surabaya ini langsung menjadi viral di media sosial dan menuai beragam komentar. Banyak netizen menilai tindakan warga dan petugas di lokasi terlalu gegabah.

Sebagian lain menganggap kejadian itu sebagai “karma instan” bagi pelaku curanmor.

Meski begitu, pihak kepolisian menegaskan agar masyarakat tidak main hakim sendiri dalam menyikapi kasus kejahatan.

“Kami mengimbau masyarakat agar tidak melakukan tindakan di luar hukum, apalagi sampai menyebabkan nyawa orang terancam. Semua harus diproses secara hukum,” tegas Kompol Eko.

Hingga Kamis malam, area kejadian di Jojoran Gang 5 masih dipasangi garis polisi untuk keperluan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Pihak Satpol PP Kota Surabaya juga melakukan pemeriksaan internal terhadap petugas yang diduga tanpa sengaja menyebabkan kebakaran tersebut.

Berita Selanjutnya IRT Kurung Diri di Rumah sampai Meninggal Tak Diketahui Tetangga, 2 Anaknya Nyaris

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved