Berita Terkini Nasional
Chat WA Bripda Waldi dengan Adik Erni Ungkap Keculasan Pelaku Pembunuhan
Chat WA antara Bripda Waldi Adiyat dan adik almarhumah dosen cantik Erni Yuniati, menjadi bukti betapa lihainya pelaku menutupi jejak kejahatannya.
Ringkasan Berita:
- Chat WA ungkap akting Bripda Waldi pura-pura berduka usai bunuh dosen Erni Yuniati.
- Pelaku sempat membalas pesan adik korban dengan nada belasungkawa.
- Waldi, anggota Propam Polres Tebo, sudah merencanakan pembunuhan dan mencuri mobil serta motor korban.
- Kasus cepat terungkap, publik geger dengan kepura-puraan pelaku.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Muara Bungo - Percakapan WhatsApp antara Bripda Waldi Adiyat dan adik almarhumah dosen cantik Erni Yuniati, menjadi bukti betapa lihainya pelaku menutupi jejak kejahatannya.
Waldi berpura-pura berduka, padahal ia sendiri yang telah membunuh, memperkosa, dan mencuri harta korban.
Kasus ini terjadi di rumah Erni di Perumahan Al Kausar, Dusun Sungai Mengkuang, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Jambi, pada Sabtu (1/11/2025).
Erni adalah dosen Akademi Keperawatan di Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS) Muaro Bungo.
Muara Bungo, Kabupaten Bungo adalah ibu kota dari Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Kota ini menjadi pusat pemerintahan, perdagangan, dan transportasi di wilayah barat Jambi.
Muara Bungo dikenal sebagai daerah yang strategis karena dilalui jalan lintas Sumatra dan memiliki Bandara Muara Bungo. Selain itu, daerah ini juga berkembang di sektor perkebunan, terutama kelapa sawit dan karet.
Dikutip Tribunlampung.co.id dari TribunnewsBogor.com, Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono pelaku yang membunuh Erni merupakan anggota Polri, Bripda Waldi Adiyat.
Waldi merupakan anggota Propam Polres Tebo. Usianya masih 22 tahun. Sedangkan Erni berumur 37 tahun.
Keduanya memang sempat menjalin hubungan asmara.
"Pelaku ini belum berkeluarga, karena umurnya masih 22 tahun," kata Eko.
Menurut Eko, Waldi sudah mempersiapkan rencana pembunuhan dan pencurian sejak lama.
"Pelaku sudah mempersiapkan dengan proses yang memang sulit tapi kurang dari 1 x 24 jam kami bisa ungkap kasus tersebut," katanya.
Awal Insiden
Bripda Waldi Adiyat dan Erni Yuniati sempat jalan bersama.
Baca juga: Niat Bripda Waldi Kelabui Petugas Kandas, Kini Resmi Tersangka Pembunuhan
"Berawal dari masih bersamanya antara pelaku dan korban masih makan bareng di Kota Bungo," katanya.
Mereka berdua sampai di rumah Erni jelang tengah malam.
"Jam 11.30 malam mereka berdua masuk rumah korban. Masih tidak ada suatu percekcokan atau perselisihan," katanya.
Namun ketika pagi hari, seorang teman merasa curiga atas chat balasan dari nomor Erni.
"Sampai dengan pagi itu kita dapatkan komunikasi antara korban dengan teman korban sudah tidak, menurut saksi ini bukan lagi korban yang menjawab. Jadi handphone sudah di tangan pelaku," katanya.
Dan benar saja, Waldi rupanya pandai berakting.
Hal tersebut terbukti dari chat antara Anis, adik Erni dengan Waldi.
Anis berniat menyampaikan kabar duka atas kepergian Erni.
"Mbk Erni ndk ada lagi bg"
"Maafin ksalahan mbk Erni ya bg" tulis Anis seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Instagram Jambihits.
Waldi yang sudah membunuh, lalu membawa mobil Honda Jazz dan motor PCX merah milik Erni, memberi kesan seolah ia tak mengetahui kejadiannya.
"Maksudnya kk ?" jawab Waldi.
Anis menjelaskan bahwa Erni telah menjadi korban perampokan.
"Dirampok bg"
"Udah gg ada bg" tulis Anis.
Waldi pun sempat ikut berduka atas kepergian Erni.
"Seriusan kk"
"Innalillahiwainalillahi rojiun"
"Turut berduka cita kk"
"Dak nyangka kami ini kak" kata Waldi.
"Mksh bg" jawab Anis.
Anis sama sekali tak menyangka ternyata orang pertama yang dia cari, justru pelaku pembunuhan dosen cantik di Jambi, Erni Yuniati.
"Orang pertama yg ak cari, dia yg jadi tersangka," tulis keterangan Anis.
Barang Bukti yang Diamankan Polisi
Mobil Honda Jazz putih milik korban ditemukan tidak jauh dari kontrakan pelaku.
Motor Honda PCX korban ditemukan terparkir di RSUD H. Hanafie Muaro Bungo.
Perhiasan emas dan ponsel iPhone milik korban juga berhasil diamankan dari tangan pelaku.
Proses Hukum dan Penanganan Kasus
Kapolres Bungo memastikan penyidikan dilakukan secara terbuka tanpa intervensi, meskipun pelaku merupakan anggota Polri.
Polisi masih mendalami motif tambahan dan kemungkinan adanya pihak lain yang membantu pelaku sebelum atau sesudah kejadian.
Kasus pembunuhan dosen EY di Jambi menjadi salah satu tragedi paling menggemparkan tahun ini. Publik berharap agar proses hukum terhadap Bripda Waldi berjalan transparan dan adil,
Tanpa pandang bulu, demi keadilan bagi korban dan keluarganya.
| Modus Office Boy Peras Mahasiswi Rp2,96 Juta, Uangnya Dipakai Beli HP |
|
|---|
| Polisi Mulai Usut Kasus Siswi SDN di Palembang Matanya Alami Lebam |
|
|---|
| Fakta Mengejutkan Dibongkar Ibu Angkat Prada Lucky, Dilarang Foto dan Video |
|
|---|
| Warga Geger IRT Ditemukan Tewas Mengenaskan, 30 Menit Sebelumnya Masih Aktivitas |
|
|---|
| Motif 5 Pelaku Aniaya Musafir di Masjid Agung Sibolga hingga Tewas |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.