Setelah Kakak Bakar Diri sebab Cinta Ditolak, Adik Tewas Terjun ke Sungai

Tadi keluar rumah pamitnya kepada Pak Kayubi (bapaknya) beli pakan burung.

doni prasetyo
Jenazah Slami Bundiyono (45) di dasar Sungai Gandong 3, Kelurahan Mejayan, Kecamatan/Kabupaten Magetan, Jumat (4/9/2015). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MAGETAN - Sepekan setelah kakaknya, Jimmy Bindarko (49), tewas bakar diri, ganti adiknya Slami Bundiyono (45), nekat terjun ke Sungai Gandong 3 di Kelurahan Mejayan, Kecamatan/Kabupaten Magetan, Jumat (4/9/2015).

Bujangan itu jatuh ke dasar sunai yang penuh bebatuan. Ia tewas, kepalanya remuk.

Keterangan yang dihimpun menyebutkan, Jumat sekitar pukul 09.00, Slami Bundiyono ini pamit kepada bapaknya, Kayubi Rekso (77), untuk membeli makanan burung di Jl Samudra, dekat Jembatan Gandong 3.

Kayubi adalah purnawirawan TNI berpangkat kapten. "Tadi keluar rumah pamitnya kepada Pak Kayubi (bapaknya) beli pakan burung. Tetangga kanan kiri tidak melihat dia mau nekat terjun ke Sungai Gandong 3," kata Joko warga Jl Bromo RT3/RW1, Kelurahan Bulukerto, Kecamatan/Kabupaten Magetan, tetangga korban, kepada Surya, Jumat (4/9/2015).

Menurut Joko, sebelum ditemukan di dasar Sungai Gandong 3, Slami Bundiyono beberapa kali pernah dipergoki keluarganya hendak gantung diri.

Terkahir kali dia hendak gantung diri di dapur rumahnya, hanya tiga hari sebelum kakaknya, Jimmy Bindarko, tewas bakar diri karena ditolak cintanya oleh penyanyi campursari.

"Slami Bundiyono ini sudah beberapa kali, tapi ketahuan dan sekarang terjun ke Sungai Gandong 3 dari jembatan sekitar 30 meter itu," ujar Joko.

Menurut dia, kakak beradik itu terkenal sebagai pecandu minuman keras, tiada hari tanpa minuman keras.

"Slami kemungkinan saat meloncat dari Jembatan Gandong dalam pengaruh alkohol sehingga tidak sempat mikir waras. Kondisi itu sama seperti saat Jimmy kakaknya bakar diri," katanya.

Suyanto, pemilik warung di jalan ujung jembatan Gandong 3, mengaku sempat menegur korban agar tidak berdiri di pagar jembatan.

Tapi karena tidak terlihat hendak bunuh diri, korban ditinggalkan dalam posisi berdiri di atas jembatan.

"Dia (Slami) sempat mondar mandir, sebelum ditemukan di dasar sungai dengan posisi tengkurap tak bernyawa itu. Saya sempat menegur, tapi dia hanya tersenyum. Dia meninggalkan sepeda motor Shogun AE 4077 CG yang dinaiki dari rumahnya di Jl Bromo, Bulukerto," kata Suyanto.

Seorang tetangganya ikut mengevakuasi korban mengatakan, Slami juga bunuh diri karena asmaranya ditolak perempuan. Kapten TNI (purnawirawan) Kayubi Rekso itu, tidak satupun yang tahu.

"Kalau kakaknya pernah gandeng (pacaran) dengan penyanyi. Tapi kalau Slami, perempuannya belum ada tetangga yang tahu," kata tetangganya yang rumahnya hanya berjarak satu rumah dari rumah orangtua Slami Bundiyono.

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved