Ditanya LGBT, Ahok: Tuhan Ciptakan Adam dan Hawa, Bukan Adam dan Ali

Mahasiswa itu menanyakan apakah negara berhak mengurus rasa suka seseorang, dan ia juga menilai korupsi lebih buruk dibanding LGBT.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi saksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (4/2/2016). Ahok menjadi saksi untuk kasus dugaan penyalahgunaan pengadaan uninterruptible power supply (UPS) pada APBD Perubahan 2014 dengan terdakwa Alex Usman. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Seorang mahasiswa dari Departemen Sosiologi Universitas Indonesia bertanya perihal kontroversi keberadaan komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transjender (LGBT) kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Mahasiswa itu menanyakan apakah negara berhak mengurus rasa suka seseorang, dan ia juga menilai korupsi lebih buruk dibanding LGBT.

Bagaimana tanggapan Ahok menjawab pertanyaan mahasiswa itu?

"Jika ditanya secara agama dan kitab suci, (LGBT) tidak ada. Tuhan menciptakan Adam berpasangan dengan Hawa, bukan Adam dengan Ali," kata Ahok saat menerima mahasiswa UI, di Balai Kota, Selasa (16 /2/2016).

Meski demikian, LGBT masih menjadi kontroversi. Menjawab pertanyaan itu, Ahok kemudian menceritakan pengalamannya selama tiga minggu ke Amerika Serikat.

Saat ke San Fransisco, Ahok dan rombongan tertarik dengan sebuah pesta pernikahan di city hall (balai kota).

"Memang dasar laki-laki penasaran pengin lihat pengantin ceweknya seperti apa. Ditunggu-tunggu, kok enggak datang-datang pengantin ceweknya, padahal sudah ada pengantin cowok sama pendetanya," kata Ahok.

Beberapa menit kemudian, datang seorang pria dengan pakaian rapinya sambil menggendong anak. Ternyata, pria itu akan menikah dengan pengantin pria yang sudah menunggu di city hall tersebut.

"Sama pendeta di sana, mereka ditanya bersedia enggak menikah, dinikahi, di city hall pula tempatnya. Mampus enggak tuh?" kata Ahok yang mengundang gelak tawa ratusan mahasiswa.

Bagi dia, selama komunitas LGBT maupun komunitas lain tidak mengganggu hak orang lain, hal itu tidak menjadi masalah.

"Enggak ada manusia baik di dunia ini, semuanya berdosa. Kita enggak bisa menghakimi orang lain," kata Ahok.

Menaati Aturan Tuhan

Anggota Komisi VIII DPR RI, Desy Ratnasari menolak berkembangnya lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Indonesia.

Dirinya beralasan, LGBT tidak dibenarkan ajaran agama manapun, dan sebagai umat beragama, manusia wajib menaati ajaran agamanya.

"Sebagai manusia, kita semua memiliki kewajiban untuk menaati aturan Tuhan yang menciptakan manusia. Oleh karena itu, saya menolak LGBT," kata Desy di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/2/2016).

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved