Jual Motor Curian Marak di Medsos, Postingan Motor Bodong Turun Drastis
Para "pemain" motor curian di Lampung saat ini memang memanfaatkan grup-grup media sosial Facebook khusus jual beli motor murah.
Penulis: Romi Rinando | Editor: taryono
BANDAR LAMPUNG, TRIBUN - Dua hari pasca Tribun Lampung menurunkan pemberitaan tentang motor curian marak dilego di Facebook, sejumlah grup jual beli motor di wilayah Lampung, mengalami penurunan jumlah anggota. Tercatat seratusan akun Facebook menghilang dari grup jual beli motor.
Para "pemain" motor curian di Lampung saat ini memang memanfaatkan grup-grup media sosial Facebook khusus jual beli motor murah. Di grup itu, motor diduga hasil curian atau motor kredit macet di-posting dan ditawarkan dengan harga jauh di bawah nilai jual di pasaran.
Dalam sehari sedikitnya ada 10 postingan baru yang menampilkan foto motor hasil kejahatan.
Motor supermurah ini terdiri atas dua jenis, yakni hasil curian dan motor kredit macet. Untuk motor kredit macet biasanya dilego dengan kelengkapan STNK saja, tanpa BPKB. Motor diduga hasil kejahatan ini biasanya dibubuhi keterangan kosongan/bodong/atau SS (surat sebelah).
Para pelaku sengaja menjualnya di Facebook agar lebih mudah menjaring pembeli yang ingin mendapatkan motor dengan harga di bawah nilai jual di pasaran. Ada pula yang ingin barter atau saling tukar sesama motor diduga curian.
Pengamatan Tribun, Sabtu (28/1) malam, di tiga grup jual beli motor seken/bekas yang tercatat memiliki banyak anggota dan kerap memposting motor bodong dan SS, terjadi penuruan jumlah anggota.
Antara lain, grup jual beli motor murah Bandar Lampung, awalnya jumlah anggota mencapai 198.749 per Jumat (27/1), kini menurun menjadi 198.584 anggota. Atau hilang sekitar 165 anggota.
Kemudian grup jual beli motor seken seluruh Lampung Utara (Kotabumi) tercatat jumlah anggota per Jumat sebanyak 24.543, kini menjadi 24.313, atau berkurang 130 anggota. Terakhir grup jual beli motor dan mobil bekas wilayah Pringsewu pada Jumat jumlah anggota tercatat 21.632, tapi kini menjadi 21.561.
Mulai Selidiki
Sementara itu, Unit Cyber Crime Subdit II Direktorat Kriminal Khusus Polda Lampung Polda mulai melakukan penyelidikan terkait maraknya penjualan motor diduga curian di facebook.
Kasubdit II Cyber Crime Krimsus Polda Lampung, AKBP Ferdyan Indra Fahmi, mengatakan penyelidikan dilakukan sejak beberapa hari lalu.
Namun, Ferdyan menyebutkan hingga saat ini sejumlah akun yang terindikasi menjual motor curian merupakan akun fiktif.
"Unit Cyber Crime sejak beberapa hari terakhir sudah menyelidiki informasi motor bodong yang dijual di medsos. Dan, hasilnya akun-akun yang menjual motor itu kebanyakan fiktif, dan hoax," kata Ferdyan, Jumat kemarin.
Ferdyan mengatakan, akun-akun Facebook fiktif tersebut diduga merupakan jaringan penipuan. Pelaku sengaja menggunakan media sosial sebagai sarana untuk menipu para korbannya. "Sebenarnya mereka itu jaringan penipuan yang menggunakan medsos untuk menipu," kata Ferdyan.
Ia pun mengimbau masyarakat dan pengguna media sosial agar lebih berhati-hati saat transaksi jual beli. "Jangan mudah tergiur dengan tawaran akun yang menawarkan barang murah, apalagi jiika kendaraan tidak memiliki surat-surat," ujarnya.
Postingan Menurun
Pantauan Tribun di grup jual beli motor di wilayah Lampung, Sabtu kemarin, frekuensi posting- an penjualan motor bodong dan SS, juga menurun drastis.