Anggota DPRD Sesalkan Aksi Penolakan Bayi yang Sakit di RSUD A Yani

Komisi II DPRD Metro menyesalkan adanya penolakan pasien bayi yang tengah dalam kondisi kritis di RSUD Ahmad Yani setempat.

Penulis: Indra Simanjuntak | Editor: soni

Laporan Reporter Tribun Lampung Indra Simanjuntak

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO - Komisi II DPRD Metro menyesalkan adanya penolakan pasien bayi yang tengah dalam kondisi kritis di RSUD Ahmad Yani setempat.

"Kalau kejadian itu betul, ini parah. Apalagi kalau dokternya tidak periksa sama sekali, cuma karena alat enggak ada, terus suruh pasien pindah RS, itu kacau," tandas Tondi Nasution, Ketua Komisi II, Minggu (19/3) malam.

Ia menegaskan, setiap profesi memiliki etika atau kode etik. Apalagi sebagai seorang dokter yang bertugas di RS pemerintah. Dan yang harus dipahami, masyarakat tidak akan ke RS, jika tidak mengalami sakit.

"Artinya apa, mereka minta ditangani. Ditangani itu bisa dengan penjelasan yang pakai etika, perawatan, dan lainnya. Bukan sekonyong-konyong bilang kamar penuh dan alat enggak ada. Habis itu suruh pindah RS," bebernya.

Tondi menambahkan, RSUD Ahmad Yani yang bertipe A tidak mungkin tidak memiliki alat seperti inkubator. "Dan apalagi kalau sampai ngaku enggak punya alat ke orang awam ya. Ini bahaya. Perlu belajar etika lagi orang itu," tuntasnya.

Tags
DPRD
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved