Jasad Pelajar SMA Membusuk di Kos, Pelaku Pembunuhnya Tak Disangka-sangka
Saat dilakukan penangkapan, tersangka Agus melakukan perlawanan aktif, sehingga petugas mengambil tindakan tegas
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID BANDAR LAMPUNG - Tim gabungan Polsek Kedaton bersama Polresta Bandar Lampung berhasil menangkap dua tersangka pembunuhan Merdy Irawan (17) yang terjadi di kamar indekos Jalan Kapten Abdul Haq, Rajabasa, Bandar Lampung.
Dua tersangka yang menghabisi nyawa siswa SMA Mutiara, Natar itu ternyata pasangan suami istri (pasutri), Agus Nawi (23) dan Ritalia Eviyana (20).
Dua warga Desa Tanjung Jati, Kecamatan Negeri Agung, Kabupaten Way Kanan tersebut nekat membunuh Merdy karena motif sakit hati.
Jenazah Merdy ditemukan membusuk di dalam kamar indekos yang ditinggali pasutri itu, Minggu (24/9) malam lalu. Diduga Merdy tewas tiga hari sebelumnya.
Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Murbani Budi Pitono mengatakan, dua pelaku berhasil diringkus petugas di rumah mereka di Way Kanan, Minggu (8/10) lalu.
Baca: Ini Tangkapan Layar Percakapan WhatsApp Oknum Pol PP yang Jual Istri ke Hidung Belang
Murbani mengatakan, pihaknya terpaksa menghadiahi kedua kaki tersangka Agus dengan timah panas.
"Saat dilakukan penangkapan, tersangka Agus melakukan perlawanan aktif, sehingga petugas mengambil tindakan tegas dengan menembak kedua kaki tersangka," jelas Murbani didampingi Kapolsek Kedaton Komisaris Bismark saat gelar ungkap kasus di Mapolresta, Selasa (17/10).
Murbani mengutarakan, kedua tersangka dan korban sebenarnya sudah lama saling kenal. "Bahkan korban dan kedua tersangka kerap ngobrol bareng di tempat kos kedua tersangka di Jalan Kapten Abdul Haq, Rajabasa," terangnya.
Murbani mengatakan, pembunuhan Merdy dilatarbelakangi rasa sakit hati tersangka Agus terhadap korban.
Menurut Murbani, tersangka Agus mengaku tidak dibantu korban ketika terjadi keributan di wilayah Natar.
"Pengakuan pelaku saat itu, dirinya hendak ribut dengan seseorang namun korban tidak membantunya," kata Murbani.
Pasca kejadian tersebut, Agus lalu bercerita kepada istrinya. Mendengar cerita sang suami, lantas Ritalia merencanakan membunuh sekaligus ingin menguasai sepeda motor korban.
"Jadi, istri tersangka adalah otak perencana pembunuhan, sedangkan suaminya merupakan eksekutor," jelasnya.
Sudah Direncanakan