Guling-guling di Bukit, Pasangan Ini Dikira Kecelakaan, Ga Taunya . . .Tercyduk Deh

Remaja zaman sekarang pasti tidak asing dengan yang namanya pacaran.Pacaran menjadi tren

Editor: wakos reza gautama
Twitter
sejoli mesum 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Remaja zaman sekarang pasti tidak asing dengan yang namanya pacaran.

Pacaran menjadi tren di kalangan remaja Indonesia. Ada anggapan, remaja yang tidak pacaran dikatakan tidak gaul atau tidak normal.

Baca: Nangis Bombay! Disuntik Mati, Pelaku Pembunuhan Peluk Putri Kecilnya, Selamat Tinggal Ayah

Sayangnya, gaya pacaran remaja zaman sekarang ini sudah kebablasan. Kebanyakan remaja sudah melakukan hubungan seks dengan kekasihnya.

Ini tentu saja tidak dibenarkan baik secara agama maupun moral. Hubungan seksual hanya boleh dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah.

Survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat 62,7 persen remaja tidak perawan lagi.

Hasil penelitian tahun 2008 tersebut menyebutkan bahwa dari 4.726 responden siswa SMP/SMA di 17 kota besar menunjukkan bahwa 62,7 persen tidak perawan, 21,2 persen mengaku pernah melakukan aborsi.

Perilaku seks bebas pada remaja tersebut tersebar terjadi di kota dan desa pada tingkat ekonomi kaya dan miskin.

Pergaulan bebas dapat terjadi karena beberapa faktor misalnya kurang perhatian dari orang tua, adanya kekecewaan yang begitu besar karena suatu peristiwa, ajakan teman untuk melakukan sesuatu yang baru serta keinginan untuk coba-coba yang begitu besar.

Pergaulan bebas yang akhirnya mengarah kepada seks bebas biasanya berdampak pada diri remaja sendiri, orang tua dan masyarakat.

Bapak/ibu sebagai orang tua tentunya tidak perlu melakukan pengawasan 24 jam karena mereka bukan bayi lagi, namun adalah remaja yang perlu dipahami, dimengerti dan diarahkan sehingga tumbuh menjadi pribadi yang matang dan bertanggung jawab.

Hal-hal yang bisa dilakukan untuk menghindari seks bebas antara lain:

1. Batasi waktu untuk keluar rumah. Waktu bermain memang perlu bagi remaja namun orang tua perlu membuat aturan kapan anak pergi dan pulang terutama pada waktu malam hari supaya anak paham bahwa orang tua memperhatikan keberadaannya.

2. Hindari lingkungan yang buruk. Pantaulah dengan siapa anak bergaul, bagaimanapun teman memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pergaulan.

Baca: Ustaz Abdul Somad Ditolak di Hongkong, Barakallah Ini Doa dari Fahri Hamzah

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Tags
pacaran
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved