Dua Pemuda Ini Rutin Menjambret Demi Main Perempuan dan Mabuk Sabu-sabu
Dafa, salah satu tersangka mengaku sudah 10 kali beraksi menjambret di wilayah Kota Bandar Lampung.
Penulis: Muhammad Heriza | Editor: nashrullah
Laporan Wartawan tribunlampung.co.id M Heriza
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Tim khusus antibandit (Tekab) 308 Polresta Bandar Lampung bersama petugas Polsek Telukbetung Selatan meringkus dua penjambret seusai beraksi, Kamis (11/1) malam.
Dua pelaku adalah Dafa (22) dan Arsyad (22), warga Garuntang, Telukbetung Selatan, Bandar Lampung.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung Komisaris Harto Agung Cahyono menjelaskan, seusai beraksi kedua pelaku sempat berusaha menghilangkan jejak dengan menyembunyikan sepeda motornya.
Baca: Kakek 75 Tahun Bilang Ke Istri Dadanya Sakit, Cucunya Malah Bikin Geger Kampung
"Setelah menyembunyikan sepeda motornya, mereka lalu berpura-pura jalan kaki untuk menghilangkan jejak," kata Harto saat ekspose di Mapolresta Bandar Lampung, Jumat (12/1/2018).
Harto menjelaskan, kedua pelaku merampas handphone merek Oppo milik Fatimah (20), warga Bandarjaya, Lampung Tengah. Ketika itu, korban melaju dari arah Tanjungkarang menuju Panjang.
Dafa, salah satu tersangka mengaku sudah 10 kali beraksi menjambret di wilayah Kota Bandar Lampung.
Baca: Balita Hanyut di Kemiling Ternyata Baru Pertama Kali Hujan-hujanan
"Karena enggak ada uang dan tidak punya kerjaan, makanya saya nekat menjembret," kata Dafa sambil menahan sakit akibat luka tembak di kakinya.
Setiap beraksi, Dafa mengaku, rata-rata mendapatkan uang Rp 800 ribu dari hasil menjual ponsel korban. Kemudian uangnya dibagi bersama temannya.
"Uangnya saya gunakan untuk foya-foya, bermain perempuan, dan membeli sabu-sabu," ujar Dafa.
Di hadapan polisi, Dafa menyatakan kapok setelah kakinya diterjang timah panas dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Hal senada diungkapkan rekannya, Arsyad.
Ia mengatakan, baru lima kali beraksi bersama Dafa.
Alasannya menjambret lantaran penghasilan sebagai buruh serabutan tidak cukup menafkahi ekonomi rumah tangganya.
"Bukan untuk foya-foya, tapi buat nafkahi keluarga," kilahnya.(*)