Begini Pengakuan Pedagang yang Jadi Bandar Narkoba

Laporan Reporter Tribun Lampung Muhammad Heriza

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Ansori (37), bandar narkoba asal Bandar Lampung, mengaku kerap mengedarkan sabu di wilayah Sukabumi, Bandar Lampung.

Warga Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Sukabumi, tersebut menekuni bisnis haram tersebut sejak setengah tahun terakhir. 

"Baru pertengahan tahun kemarin saya mengedarkan narkoba," kata Ansori saat dihadirkan dalam gelar kasus di Mapolda Lampung, Selasa, 6 Februari 2018.

Baca: Tiga Bandar Narkoba yang Diciduk Berbeda Jaringan

Baca: 57 Paket Disita dari Tiga Bandar Narkoba

Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai buruh dagang ini mengaku hasil keuntungan jual sabu digunakan untuk kebutuhan rumah tangganya.

Ia terpaksa jadi pengedar narkoba, lantaran penghasil sebagai buruh dagang tidak cukup. 

"Tiap beli narkoba 10 gram seharga Rp 10 juta. Kalau saya edarkan, saya dapat keuntungan Rp 2,5 juta," sebutnya.

Sementara, Andriansyah mengakui hanya sebagai pengedar kelas kecil dan menjual narkoba dengan paket hemat seharga Rp 100 ribu per paket dan Rp 200 ribu per paket. 

"Karena belum punya pekerjaan tetap, jadi iseng-iseng nyambi jadi pengedar," katanya seraya mengaku baru tiga bulan menjadi pengedar narkoba.

Petugas gabungan Subdit 1 dan Subdit II Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung menangkap tiga bandar narkoba yang kerap mengedarkan narkoba di wilayah Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Pesawaran. 

Dua dari tiga pelaku tersebut adalah warga Desa Sukajaya Lempasing, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, yakni Andriansyah (21) dan Andri Kurniawan (25). Satu pelaku lain yakni Ansori (37), warga Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung. (*)