Perempuan Ini Menangis Saat Melihat Buaya yang Sudah 21 Tahun Bersamanya Dibawa BKSDA
Maimunah benar-benar tak bisa menyembunyikan kesedihan ketika Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat mengambil Kojek.
Bagaimanapun juga, Kojek, alias si buaya rawa, sudah 21 tahun hidup dan tinggal di rumahnya di Sempur, Kota Bogor.
Baca: Disebut Jadi Orang Ketiga Antara Kriss Hatta - Hilda, Mbah Mijan Sebut Billy Syahputra Dipelet Ini
Bagi perempuan yang disapa Bu Emun itu, Kojek sudah seperti keluarga sendiri.
“Kojek… Kojek…,” jerit Bu Mumun ketika buaya kesayangannya itu dibawa ke mobil boks milik BKSDA.
Kojek dibeli Muhammad Irwan, anak Bu Mumun, 21 tahun yang lalu dari anak-anak yang hendak memotongnya di Pantai Pangandaran.
“Kadang Irwannya langsung yang memandikan kadang ibunya Irwan, pakai sampo dan sabun biasa dimandiinnya,” tuturnya.
Endang menuturkan bahwa tak sedikit orang yang sengaja datang hanya untuk melihat buaya peliharaan Irwan.
Bahkan beberapa diantaranya ada yang menawar buaya tersebut dengan harga tinggi.
“Ada yang pernah nawar Rp16 juta, ada juga yang sampai Rp60 jutaan, tapi Irwan tidak mau, bahkan Irwan pernah bilang sekalipun ditawar dengan rumah dia tidak mau melepasnya,” pungkasnya.
Baca: Gawat! 2 Produk Obat Yang Populer di Masyarakat Ini Ternyata Mengandung DNA Babi
Meski begitu, Irwan akhirnya merelakan ketika Kojek diambil oleh BKSDA wilayah 1 Jawa Barat.
Diawali dengan pendekatan dan penjelasan soal aturan pemeliharaan hewan yang dilindungi, BKSDA berhasil meyakinkan Irwan untuk melepas buaya yang sudah seperti saudaranya sendiri itu.
Meski begitu, ia hanya meminta supaya Kojek diurus di Taman Safari, Bogor, Jawa Barat, alih-alih dialihkan ke tempat lain.
Ia juga tidak ingin Kojek langsung dilepas ke alam liar. Irwan khawatir buaya itu sulit untuk beradaptasi lagi setelah sekian lama kontak dengan manusia.
Berikut ini video evakuasi Kojek:
(*)
Berita ini telah tayang di Intisari dengan judul Betapa Sedihnya Hati Maimunah ketika Kojek si Buaya Rawa yang 21 Tahun Hidup Bersamanya Diambil Balai Konservasi