BREAKING NEWS LAMPUNG
Curhat Warga Rawajitu: Jalan Rusak, Jembatan Ambrol
Ismet menambahkan, jembatan ambrol di Desa Sidang Gunung Tiga sebenarnya terjadi sejak dua bulan lalu. Ketika itu, kerusakan baru sebagian.
Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribun Lampung Endra Zulkarnaen
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, RAWAJITU - Masyarakat Kecamatan Rawajitu Timur, Tulangbawang mengeluhkan kondisi infrastruktur yang rusak parah. Mereka pun mencurahkan isi hati dengan harapan pemerintah mendengarnya.
Kondisi masyarakat di ujung timur Kabupaten Tulangbawang ini kini semakin sulit. Rusak parahnya jalan nasional Rawajitu membuat akses transportasi masyarakat terhambat.
Bahkan, masalah bertambah dengan ambrolnya jembatan di Desa Sidang Gunung Tiga. Ambrolnya jembatan ini membuat masyarakat di Kecamatan Rawajitu Timur, Rawajitu Selatan, dan Gedung Aji tidak lagi bisa menggunakan akses jalan nasional tersebut dan harus menggunakan rute alternatif.
Baca: Zainudin Pastikan Jalan Rusak akibat JTTS Diperbaiki
Baca: Wabup: Perbaikan Permanen Jembatan Putus Baru Bisa 2019
Ismet, warga Rawajitu, mengatakan, untuk keluar atau masuk ke Rawajitu saat ini warga terpaksa menggunakan jalan milik perusahaan sawit melalui perkebunan.
"Mulai dari pupuk, padi, udang, dan lainnya, mau nggak mau, harus lewat kebun sawit. Karena jalan itu milik perusahaan yang dijaga dan diberi portal, kalau mau lewat kami harus bayar," ujar Ismet, Jumat, 9 Februari 2018.

Ismet menambahkan, jembatan ambrol di Desa Sidang Gunung Tiga sebenarnya terjadi sejak dua bulan lalu. Ketika itu, kerusakan baru sebagian.
Saat itu jembatan masih bisa dilewati. Namun, tidak ada penanganan sama sekali hingga akhirnya kerusakannya semakin parah.
Jalan poros Rawajitu adalah jalan yang berstatus nasional yang mambentang dari simpang penawar hingga ke Rawajitu Timur.
Permukiman dan lahan di sepanjang jalan sebagian besar merupakan wilayah penduduk transmigran dengan berbagai komoditas unggulan.
Sejak dibuka pada tahun 1980an, akses transportasi menuju Rawajitu belum pernah ada perbaikan berarti. (*)