Dendi Pastikan Lima Kecamatan di Pesawaran Terkena Dampak Banjir

Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona langsung terjun meninjau lokasi bencana di wilayah Kabupaten Pesawaran.

Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: soni

Laporan Reporter Tribun Lampung R Didik Budiawan

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PESAWARAN - Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona langsung terjun meninjau lokasi bencana  di wilayah Kabupaten Pesawaran. Ada lima dari 11 kecamatan yang terkena dampak banjir.

Di antaranya Marga Punduh, Padang Cermin, Gedongtataan, Way Lima, dan Teluk Pandan. Sementara tiga dari lima kecamatan itu terkena banjir. Sedangkan bencana lainnya berupa tanah longsor dan jembatan darurat yang ikut terbawa arus sungai.

Baca: Begini Penjelasan Kapolsek TkB Soal Tenggelamnya Dua Balita di Kemiling

Sampai sejauh ini tidak ada korban jiwa atas bencana tersebut. "Banjir kali ini tidak seperti tahun lalu, karena kali ini begitu kita meninjau, airnya sudah surut," ujar Dendi, Senin (11/3) di Desa Karang Anyar, Kecamatan Gedongtataan.

Baca: Lagi Heboh Artis Alay, Aming Ikut Buka Suara, Dukung Atau Sindir Deddy Corbuzier Ya?

Dendi menambahkan, banjir paling luas melanda wilayah Teluk Pandan. Sebanyak 275 rumah yang dilalui air luapan sungai setempat. Kemudian di Padang Cermin sebanyak 70 rumah dan Kecamatan Way Lima. Menurut Kepala BPBD Pesawaran Masturi hampir rata-rata rumah di Desa Baturaja kemasukkan air setinggi lutut orang dewasa.

Mustari mengatakan bencana yang melanda wilayah Kabupaten Pesawaran ini dimulai sejak Sabtu (9/3) malam kemarin hingga Minggu (10/3). Atas kejadian tersebut satu buah jembatan darurat yang terbuat dari bambu terbawa arus sungai yang ada di Desa Karanganyar.

Akibatnya, akses penghubung antara Dusun Candiwulan dan Karanganyar Induk terputus. Jembatan darurat ini juga menjadi akses pendidikkan warga di desa tersebut. Karena warga Karanganyar Induk banyak juga yang bersekolah di Candiwulan. Yakni SD N 41 dan SMP N 26.

Atas pentingnya akses tersebut, Dendi juga meninjau lokasi jembatan darurat itu. Menurut Dendi, bahwa di lokasi tersebut telah dibangun jembatan permanen. Akan tetapi, lanjut dia, baru sebatas pondasi jembatannya saja.

Untuk itulah tahun ini kembali dilanjutkan pembangunan tahap dua sebagai tahap penyelesaian pembangunan jembatan Desa Karanganyar itu. Nilai pembangunannya, ungkap Dendi, sebesar Rp 550 juta. Jadi kata dia, kalau jembatan permanennya sudah jadi, jembatan sementaranya tidak terpakai.

Akan tetapi, kata dia, dalam jangka pendek ini harus mengakomodir kepentingan warga yang sekolah dan beraktifitas yang harus melalui sungai itu. Oleh karena itu lah, dia meminta aparat desa dan warga berembuk penentuan titik pembangunan jembatan sementara itu. Supaya setelah jembatan permanen jadi tetap berfungsi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved