BREAKING NEWS LAMPUNG
Polda Bantah Anggotanya Terlibat, Penggerebekan di Way Kandis Masih Misteri
Bobby menjelaskan, saat itu anggota unitnya memang ada kegiatan. Tapi, bukan di wilayah Way Kandis.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribun Lampung Eka Ahmad Solihin
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dugaan adanya kejanggalan dalam peristiwa penggerebekan terduga pencuri di Gang Roso RT 12, Way Kandis, Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung semakin menguat.
Itu setelah Direktur Kriminal Umum Polda Lampung AKBP Bobby Marpaung menegaskan bahwa tidak ada anggotanya yang terlibat dalam penggerebekan yang terjadi pada Senin, 12 Maret 2018 malam tersebut.
"Kalau yang di lokasi itu gak ada, dan bukan anggota saya," ujar Bobby saat dikonfirmasi Tribun Lampung melalui sambungan telepon, Selasa, 13 Maret 2018.
Baca: Polisi Bawa TV, Prosedur Penggerebekan Dipertanyakan
Bobby menjelaskan, saat itu anggota unitnya memang ada kegiatan. Tapi, bukan di wilayah Way Kandis. "Anggota memang lagi ada kegiatan. Tapi, bukan di lokasi tersebut," paparnya.
Menurut Bobby, setiap petugas yang melaksanakan penggerebekan harus memenuhi prosedur. "Sudah pasti ada SOP (standard operational procedure)-nya dengan surat-surat, seperti surat perintah penggeledahan, penangkapan, dan sebagainya. Jadi gak bisa sembarangan, misal dengan memaksa dan secara brutal," ungkapnya.
Penggerebekan, terus dia, juga harus berkoordinasi dengan aparat setempat, misalnya lurah atau ketua RT, dengan menunjukkan surat penangkapan dan penggeledahan.
Baca: Diajak Polisi Gerebek Pencuri, Kakek Ini Malah Meninggal Dunia
"Jadi pihak lingkungan setempat memang diikutsertakan ketika memang misal di rumah yang menjadi target diketahui ada tersangka," tandasnya.
Lalu siapakah yang melakukan penggerebekan tersebut?
Selain diduga menyalahi prosedur, penggerebekan terduga pencuri di Way Kandis tersebut juga menimbulkan korban jiwa. Hasanudin, warga setempat, meninggal dunia saat diajak polisi menggerebek rumah pencuri. Ia diduga mengembuskan napas terakhir karena kelelahan. (*)