Duh, Pemkab Tanggamus Tak Punya Dana Obati Janda Sekarat di Papua Barat

Sedangkan terkait masalah yang dialami Zainani, Hilman mengaku bantuan hanya bisa diberikan kepada pihak keluarga.

Penulis: Tri Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Salha menunjukkan foto Zainani, anaknya yang kini terbaring sakit di Papua Barat. 

Laporan Reporter Tribun Lampung Tri Yulianto

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Penderitaan Zainani, tampaknya, belum akan berakhir. Setidaknya dalam waktu dekat.

Pasalnya, Pemkab Tanggamus mengaku tidak punya dana untuk membantu pengobatan warganya yang sedang terbaring sakit di Papua Barat itu.

Kepada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Tanggamus Hilman Yoscar mengaku, dana untuk bantuan sosial tahun ini tinggal tersisa Rp 90 juta. Dana tersebut hanya digunakan untuk kebutuhan yang sifatnya mendesak.

Sedangkan anggaran bansos sebesar Rp 100 juta sudah digunakan untuk hibah ke organisasi-organisasi. 

"Untuk dapatkan bansos tujuan perorangan, yang harus aktif aparat pekon setempat. Kakon harus buat surat permohonan ke bupati, lalu bupati baru keluarkan perintah bayar ke PPKAD," jelas Hilman, Selasa, 20 Maret 2018.

Baca: Ibunda Warga Lampung Sekarat di Papua Barat: Zainani Pesan Supaya Ibu Jangan Menangis

Baca: Pemprov Utang ke PT SMI Rp 600 Miliar, Tak Takut Kena OTT KPK?

Hilman menjelaskan, perlunya surat dari kepala pekon karena kedudukannya sebagai pihak yang resmi, dan bisa dimintai pertanggungjawaban. Ini guna mengantisipasi adanya penerima bansos fiktif. 

Sedangkan terkait masalah yang dialami Zainani, Hilman mengaku bantuan hanya bisa diberikan kepada pihak keluarga. Bukan untuk pengobatan Zainani. Untuk pengobatan biasanya diupayakan menggunakan BPJS Kesehatan.  

Hilman berharap Pemprov Lampung terlibat dalam upaya pengobatan Zainani. Sebab, masalah ini melibatkan Provinsi Lampung dan Papua Barat.

Zainani merupakan warga Pekon Balak, Kecamatan Wonosobo, yang mengalami sakit parah saat akan bekerja di Sorong, Papua Barat. Saat ini dia dirawat di RSUD Selebesolu, Sorong dengan tanggungan biaya dari teman-teman kerjanya.

Dengan kondisi yang terbaring sakit di Papua Barat, janda tiga anak ini tidak bisa menghidupi keluarganya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved