Ini Trik Mudak Ajari Anak Belajar Tanggung Jawab
Mengajari anak arti sebuah tanggung jawab tidak harus menunggu ketika mereka beranjak remaja atau saat dewasa.
Penulis: Ferika Okwa Romanto | Editor: martin tobing
Laporan Wartawan Tribun Lampung Ferika Okwa Romanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Mengajari anak arti sebuah tanggung jawab tidak harus menunggu ketika mereka beranjak remaja atau saat dewasa.
Sebab, sikap mulia itu sejatinya bisa diajarkan sejak usia dini.
Menurut Psikolog Retno Riani, mengajarkan tanggung jawab tidak instan, tapi dilakukan rutin, berkelanjutan, dan butuh kesabaran.
Mengedukasi seputar tanggung jawab pada anak tidaklah berat.
Baca: Nilai Akademis Standar, Buku Catatan Siswa SD Ini Malah Bikin Kaget Guru
Banyak aktivitas keseharian anak bisa dijadikan rujukan untuk mengajarkan rasa tanggung jawab.
Contoh sederhana, seperti tanggung jawab untuk bangun pagi.
"Awalnya memang sulit, tapi perlahan anak bakal menyadari tanggung jawabnya".
"Apalagi, bila sampai kesiangan konsekuensinya anak tidak sarapan, telat datang sekolah, hingga ditegur guru kelas," ujar Retno.
Baca: Ditanya Kenapa Tak Kerjakan PR, Bocah Ini Tulis Jawaban Tak Terduga Bikin Gemas
Kendati demikian ia mengimbau, mengajarkan anak tanggung jawab atas kewajibannya, tidak harus dipaksa.
Apalagi, sampai memarahi atau memukul anak.
Efeknya, tentu tidak baik bagi anak. Idealnya, anak diajak komunikasi dua arah, diberi pengertian, dan dilatih agar bisa memenuhi tanggung jawabnya.
Hal penting lainnya orangtua mengedukasi seputar tanggung jawab, tidak selalu harus mendikte anak. Itu membuat anak tidak nyaman, anak hilang daya kreatifitas dan kebebasannya.
Baca: Si Kecil Idap Batuk dan Pilek? Ini Waktu Tepat Konsultasi ke Dokter
Ketimbang mendikte, cara paling bijak lebih pada mengarahkan. Sebab, anak tentunya punya pilihan dan seleranya sendiri.
Selebihnya, anak bakal belajar dari lingkungan dengan melihat, menilai, dan membedakan seputar apa itu tanggung jawab.
Anak belajar tanggung jawab sejak dini manfaat positifnya bakal dibawa anak saat mereka dewasa kelak. (*)