Kisah Pasutri Jualan Kacang Sangrai di Sidomulyo
Delapan tahun sudah pasangan suami istri Muchlasin dan Siti Zuriah berjualan kacang sangrai merek Usaha Mandiri.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: soni
Laporan Reporter Tribun Lampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Delapan tahun sudah pasangan suami istri Muchlasin dan Siti Zuriah berjualan kacang sangrai merek Usaha Mandiri.
Lika-liku menjalani usaha dirasakan pasangan ini, tapi tidak menyurutkan semangat mereka berdagang.
Siti menerangkan, salah satu faktor penyemangat mereka berdagang adalah memberdayakan warga sekitar lingkungan tempat tinggalnya untuk menjadi pekerja.
Baca: 5 Narapidana yang Kabur dari Lapas Nusakambangan, Salah Satunya Bintang Iklan Ternama
Kerap juga siswa SMA usai pulang sekolah membantu menggoreng kacang. Anak-anak sekolah rata-rata menerima upah Rp 50 ribu-Rp 70 ribu terhitung sejak pulang sekolah hingga sore hari.
Terkait memberdayakan para tetangga menurutnya, berpijak pada prinsip saling membantu dan ingin meningkatkan kesejahteraan bersama.
"Jika usaha ini bisa terus berkembang, tentu akan lebih banyak kita bisa memberdayakan para tetangga sekitar lingkungan disini untuk bekerja. Ini yang kita harapkan," kata Muchlasin.
Baca: Diajak Taaruf Netizen, Jawaban Pevita Pearce Ini Sangat Mengejutkan. Nggak Nyangka Banget !
Padahal, dari segi produksi kacang pun masih sederhana. Pasangan ini hanya berbekal alat sangrai sederhana berbentuk drum yang memiliki alat pemutar ketika diletakan pada tungku khusus.
"Kami memang terganjal modal, mau pinjam di bank trauma. Dulu pernah ada usaha sembako modalnya pinjam dari bank tapi bangkrut," kenang Siti.
Muchlasin menambahkan, mereka menghabiskan bahan baku kacang tanah sebanyak 3-4 ton per bulan.
Bahan baku kacang tanah didatangkan dari Yogyakarta memiliki bahan baku kacang cukup baik.
Terkait pemasaran kacang, masih di sekitaran Sidomulyo, Way Panji, Candipuro, Kalianda dan Bakauheni. Selain itu memiliki suplier yang memasok ke warung-warung kecil.
"Sebenarnya untuk pasar ini masih sangat terbuka. Karena memang saingan kita hanya dari Pringsewu. Kita belum masuk ke daerah lainnya. Ini hanya untuk beberapa kecamatan saja," kata Muchlasin. (dedi sutomo)