Ratusan Politikus Lampung Berebut 20 Kursi DPR RI di Pileg 2019, 2 Sekjen di Dapil Neraka
Pertarungan ratusan politikus Lampung menuju kursi DPR RI pada Pileg 2019 diprediksi akan berlangsung ketat.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pertarungan ratusan politikus Lampung menuju kursi DPR RI pada Pileg 2019 diprediksi akan berlangsung ketat. Apalagi, dua sekretaris jenderal (sekjen) DPP partai politik ikut terjun memperebutkan jatah kursi dari Lampung.
Daerah pemilihan (dapil) Lampung I, yang meliputi Lampung Selatan, Bandar Lampung, Pesawaran, Tanggamus, Pringsewu, Lampung Barat, Pesisir Barat, dan Kota Metro, disebut- sebut sebagai dapil "neraka".
Baca: Bentrok Penggusuran Pasar Griya Sukarame: 2 Warga, 4 Mahasiswa Luka Memar
Meskipun daftar caleg DPR RI dari Lampung belum diumumkan secara resmi oleh parpol, namun sudah beredar nama-nama besar yang mencalonkan diri ke DPR RI dari dapil "neraka" Lampung I.
Ditambah lagi, Sekjen DPP Partai Gerindra yang juga petahana DPR RI asal Lampung Ahmad Muzani, dan Sekjen DPP Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus berada di dapil yang mempunyai kuota 10 kursi ini.
Baca: Warga Sumsel Ditangkap saat Antar Sabu, Barang Bukti Ini Ikut Diamankan
Muzani sudah sering turun ke Lampung untuk menjaga basis massanya. Momen konsolidasi partai di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, kerap dipimpin langsung oleh Muzani.
Begitu pula Lodewijk. Sekjen Golkar itu bukan 'orang' baru di Lampung. Ia pernah menjabat Plt Ketua DPD I Golkar Lampung, tepat di saat suhu internal partai beringin sedang berkecamuk akibat dualisme partai.
Mantan Danjen Kopassus periode 2009-2011 ini memanfaatkan momentum Pilgub Lampung sebagai sarana untuk berkeliling Lampung. Ia sering muncul di setiap kegiatan kampanye akbar pasangan calon nomor 3, Arinal Djunaidi-Chusnunia (Nunik). Tidak hanya itu, baliho bergambar wajah Lodewijk juga sudah banyak tersebar di Lampung.
Dapil ini juga tempat berkumpulnya kaum hawa yang punya nama besar. Sebut saja petahana Dwie Aroem Hadiatie, anggota DPRD Provinsi Lampung Eva Dwiana Herman HN, dan Putri Indonesia Felicia Hwang.
Aroem, yang merupakan putri mantan Ketua Golkar Lampung M Alzier Dianis Thabranie, mempunyai tim yang solid di Lampung. Terbukti, pada Pileg 2014 lalu, Aroem membalikkan perolehan suara di dapilnya.
Kala itu, nama Aroem tak masuk di daftar caleg terpilih ke Senayan. Aroem pun kotak suara dibuka lagi dan dilakukan penghitungan ulang. Tuntutan itu dilandasi bukti kuat berupa rekapan hasil suara dari seluruh TPS yang dikumpulkan tim Aroem. Terbukti, suara Aroem pun melejit di Lampung Barat dan akhirnya melenggang ke Senayan.
Ketua Partai
Selain petahana dan tokoh partai tingkat pusat, ketua partai tingkat provinsi juga ikut bersaing di Dapil I. Mereka antara lain, Ketua DPD PDIP Lampung, Sudin.
Kekuatan PDIP di Dapil Lampung I juga tak diragukan lagi. Partai banteng ini menjadi satu-satunya parpol yang menyumbang dua kursi DPR RI dari Lampung I. Keduanya yakni Sudin dan Isma Yatun, yang belakangan mundur karena menjadi pimpinan di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Kesempatan PDIP meraup dua kursi atau lebih di dapil Lampung I makin terbuka seiring majunya caleg baru yang dikenal punya basis massa. Antara lain, mantan Bupati Lampung Barat dua periode, Mukhlis, dan anggota DPRD Provinsi Lampung yang "naik kelas" Eva Dwiana Herman HN.
Basis massa Mukhlis di kawasan pesisir, tidak diragukan lagi. Saat Kabupaten Pesisir Barat masih menjadi bagian Lambar, Mukhlis meraih kemenangan 90 persen di Pilkada. Rekor kemenangannya di pilkada ini baru bisa dipatahkan Bupati Tulangbawang Barat Umar Akhmad yang menang melawan kotak kosong dalam Pilkada 2017 lalu.
Pertarungan politik Dapil Lampung I makin ketat dengan pencalonan kembali Ketua DPD Partai Gerindra Lampung, Gunadi Ibrahim.