Petinju Pelatnas Asian Games Meninggal Dunia: Maaf Mbak, Aku Sudah Gak Kuat
Itulah momen terakhir yang terkenang oleh Rini. Padahal, ia sempat menarik napas lega karena kondisi Valen sempat membaik.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, DENPASAR - Perjuangan Valentinus Nahakmenorehkan prestasi untuk Indonesia dan Bali harus kandas di tengah jalan.
Di usianya yang masih belia, Valen menghembuskan napas terakhirnya di RUSP Sanglah, Denpasar, Kamis (2/8) malam, setelah bergelut dengan kanker kelenjar getah bening.
"Maaf, Mbak. Aku sudah gak kuat," ucap Valentinus kepada kakak iparnya, Rini Mulyani (27), sembari meminta keningnya dicium.
Baca: Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun, Kabar Duka Datang dari DPP PKS
Itulah momen terakhir yang terkenang oleh Rini. Kepada Tribun Bali, Rini mengaku tidak menyangka adik iparnya tercinta harus berpulang secepat itu.
Padahal, ia sempat menarik napas lega karena kondisi Valen sempat membaik.
Dikisahkan Rini, kondisi Valen mulai membaik pada Rabu (1/8) dan langsung dipindahkan ke ruang Angsoka 2 untuk persiapan menjalani kemoterapi.
Namun, pada Kamis (2/8) pagi, kondisi Valen tiba-tiba memburuk.
"Jantungnya sempat melemah pagi itu. Akhirnya setelah diperiksa, tim dokter membatalkan kemoterapi. Dan gak tahunya, Valen udah gak ada malamnya," kisahnya saat ditemui di Kamar Jenazah Instalasi Forensik RSUP Sanglah, kemarin.
Baca: Tolak Imunisasi Campak dan MR, Ini Risiko Penyakit Serius yang Mengancam Jiwa Anak
Seperti diketahui, genap enam hari sudah Valen tergolek lemah menjalani rawat inap di RSUP Sanglah, Denpasar.
Berdasarkan hasil biopsi, Valen didiagnosis mengidap tumor kelenjar getah bening stadium lanjut.
Dokter spesialis penyakit dalam yang menangani, dr. I Wayan Losen Adnyana Sp-PD (K), mengatakan kemoterapi harus dilakukan sesegera mungkin.
Pasalnya, satu-satunya alternatif tindakan medis untuk mengobati Valen hanya lewat tindakan kemoterapi.
Namun karena memang kondisi karnopski pasien hanya berkisar di angka 30-40, maka kemoterapi pun urung dilakukan.
"Dalam kondisi itu, artinya, pasien harus lebih banyak di tempat tidur. Kita tidak mungkin berikan kemo. Harus menunggu hingga kondisinya lebih fit," ungkapnya belum lama ini.
Pantauan Tribun Bali, suasana duka pun menyelimuti pelataran kamar jenazah RSUP Sanglah, tadi malam.