Warga Pantoloan: Tolong Doakan Palu, dari Motor Saya Lihat Lebih 30 Mayat di Jalan

Warga Pantoloan: Tolong Doakan Palu, dari Motor Saya Lihat Lebih 30 Mayat di Jalan

Editor: taryono
Grup WA Bugis-Palu-Donggala
Jenazah korban Tsunami di Palu 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MAKASSAR -- "Tolong Doanya, Palu, Doanggala sangat parah, semoga saudara kami selamat," kata Andi Ilyas Abrar(45), yang keluarga besarnya jadi korban di Palu dan Doanggala, Sulawesi Tengah, kepada Tribun, melalui sambungan telepon, Sabtu (29/9/2018).

Ilyas mengabarkan, keponakannya, Andi Aulia Diva Maharani (16), siswi MAN 1 Boarding Palu, dekat sungai Palu, sejak Jumat sore, dilaporkan hilang.

Baca: 5 Gardu Induk di Sulteng-Sulbar Tidak Berfungsi Akibat Gempa Dahsyat Donggala

Sedangkan keluarga besarnya di Donggala, sejak tadi malam tak ada kabar.

"Semua jaringan putus," sejak sore," ujarnya.

Ayah Andi Aulia, Andi Anshar (44), pegawai kemenag Sulteng, juga susah dikontak.

Sampai saat ini palu masi mati lampu total.

Listrik PLN dan jaringan telekomunikasi Telkomsel, Indosat, sejak pukul 18.00 wita, Jumat hingga Sabtu (29/9/2018) siang ini mati total.

Baca: Tsunami Palu Seret KM Sabuk Nusantara 39, Begini Kondisi Anak Buah Kapal

Korban gempa Dan tsunami Palu dan Donggala diperkiarakan akan terus bertambah.

M Firman (57), warga Pabrik Dupa, Sekitar 500 meter dari pelabuhan Pantoloan Palu, di Jl RE Martadinata, melaprkan, sudah menemukan jenaah istrinya, pukul 07.00 wita tadi pagi.

Satu orang anaknya, usia 11 tahun, dilaporkan hilang, saat gempa dan tsunami datanga sekitar pukul 17,45 wita, atau sebelum salat magrib.

Firman bercerita, kepada atasanbya, pemilik pabrik olahan kayu dan rOtan, yang ikut Raker Asmindo dan penanaman kayu simbolis oleh Presiden Jokowi di Yogyakarta, Sabtu (29/9/2018) pagi.

"Tadi malam saya naim motor, sekutar 2 km di mamboro dan Pantoloan, lampu Motor saya senter ada sekitar 30 mayat," katanya saat mencari jenasah istri.

Baca: Tsunami Palu, Terungkap Dalam Sejarah Palu Pernah Dihantam Tsunami 15 Meter

Firman adalah mekanik pabrik olahan kayu dan Rotan Asmindo. pabriknya terletak di Pantoloan, sekitar 100 meter dari garis Pantai Teluk Palu.

pabriknya sudah rata dengan tanah. Rumahnya, di belakang pabrik juga hanyut karena air laut baik hingga 4 meter.

Informasi yang diperoleh Tribun dari Pasang Kayu, Mamuju Utara, Sulawesi Barat, akses ke Donggala juga terputus karena jalan aspal trans sulawesi rusak dan terbelah.

Baca: Gempa Donggala dan Tsunami Palu, Banyak Warga Dilaporkan Hilang

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved