Kakek Tersambar Babaranjang Berencana Nikahkan Cucunya

Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Usuf, kakek 81 tahun yang meninggal tersambar kereta api, ternyata sedang punya hajat.

Warga Dusun Tanjung Rejo, Desa Natar, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, ini meregang nyawa usai tertabrak kereta Babaranjang KA 3181 D yang melaju ke arah Tanjungkarang.

"Dia (Usuf) masih keluarga. Jadi dia mertua dari kakak saya," ungkap Seger Supriyadi (63), kerabat korban, saat ditemui di Ruang Jenazah Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM), Senin, 15 Oktober 2018.

Seger mengatakan, kakak menantu korban hendak menggelar hajatan pernikahan anaknya.

"Ya mau gimana, namanya musibah. Ya hajatannya besok Kamis. Jadi kalau bisa dimakamin sekarang," tandasnya.

Baca: Terpental Hingga 5 Meter, Kakek 81 Tahun Tewas Tersambar Babaranjang di Natar

Baca: Setelah Tabrak Mobil, KA Babaranjang Diduga juga Lindas Wanita Hingga Tewas

Dia mengatakan, kejadian sekitar pukul 07.50 WIB. Saat itu Usuf hendak pergi ke kampung sebelah. 

"Saya sedang bekerja dan gak tahu kejadiannya. Tahu-tahu sudah dikabari kalau kejadian itu. Padahal kami ada hajatan," terangnya.

Seorang kakek meninggal dunia setelah tersambar kereta Babaranjang di Desa Natar, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Senin, 15 Oktober 2018 pagi.

Kakek bernama Usuf (81) itu tercatat sebagai warga Dusun Tanjung Rejo, Desa Natar, Kecamatan Natar, Lampung Selatan.

Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Divre IV Tanjungkarang Sapto Hartoyo membenarkan kejadian ini.

Dia menjelaskan, korban tersambar kereta Babaranjang KA 3181 D yang tengah melaju dari Stasiun Rejosari menuju Stasiun Gedongratu.

"Dari laporan, di Km 24+8 ada seorang laki-laki sedang berjalan di atas rel dari arah Rejosari menuju Gedongratu," ungkapnya. (*)