Cara Membantu Anak-anak yang Sudah Kecanduan Gadget

Yayasan Alfian Husin bersama sivitas akademika TK dan SD Islam Terpadu (SDIT) Pelangi Bandar Lampung menggelar seminar parenting.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Ist
Seminar parenting di SDIT Pelangi Bandar Lampung. 

Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Yayasan Alfian Husin bersama sivitas akademika TK dan SD Islam Terpadu (SDIT) Pelangi Bandar Lampung menggelar seminar parenting.

Menurut Ary Meizari Alfian, selaku bendahara Yayasan Alfian Husin dalam rilis yang diterima Tribun Lampung, Senin (10/12) mengatakan seminar parenting ini berharap bisa diaplikasikan kepada keluarga.

Adapun tema pada seminar parenting "Anakku, Internet dan Gadget", sengaja menghadirkan narasumber Evi Ghozaly seorang motivator nasional dan STEI AL Madani Bandar Lampung.

Ada sekitar 100an peserta dari wali orang tua murid dan umum. Karena perkembangan teknologi di era digital ini telah berdampak pada cara mendidik anak.

Bumi Waras Termasuk Kecamatan Rawan Banjir, Warga di Tiga Titik Ini Diimbau Waspada

"Saya berharap seminar parenting ini dapat menjadi bekal bagi orang tua untuk mendidik anak-anaknya. Karena mereka adalah generasi emas penerus bangsa”, katanya.

Dalam seminarnya, Evi Ghozaly mengatakan bahwa untuk membantu anak-anak yang sudah kecanduan gadget harus dengan mengalihkan kebiasaan anak dengan pelan-pelan.

Jadi orangtua itu harus berkomitmen dengan diri sendiri untuk tidak ikut menggunakan gadget didepan anak-anak.

Masuk Musim Penghujan, Waspada 6 Titik Rawan Banjir di Bandar Lampung

"Karena gadget itu mengasyikkan loh bunda, jadi kita harus berfikir bagaimana membuat permainan yang lebih menyenangkan untuk si anak," katanya

Jadi contohnya bermain dengan pasir, berenang, atau hanya bermain susun balok.

Ia juga menambahkan, jangan pernah meninggalkan momen bersama anak. agar ikatan antara ornag tua dan anak selalu terjaga.

Karena momen itu yaitu mengobrol dengan anak sebelum tidur, membangunkan anak dengan suara halus, luangkan waktu untuk bermain dengan anak dampingin anak ketika belajar.

Jangan pernah marah pada anak saat mengakui kesalahannya karena ketika orang tua marah, anak akan berhenti bercerita.(*/byu)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved