Tribun Lampung Selatan

Selama Januari 2019, Ada 51 Kasus DBD di Lampung Selatan

Selama Januari 2019, tercatat ada 51 kasus demam berdarah dengue (DBD) yang diterima Dinas Kesehatan Lampung Selatan.

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Daniel Tri Hardanto
GrafisTribunlampung/Dodi
Ilustrasi Cegah DBD 

Selama Januari 2019, Ada 51 Kasus DBD di Lampung Selatan

Laporan Reporter Tribun Lampung Dedi Sutomo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA - Selama Januari 2019, tercatat ada 51 kasus demam berdarah dengue (DBD) yang diterima Dinas Kesehatan Lampung Selatan.

Sedangkan kasus demam dengue (DD) ada 72 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Lampung Selatan Kristi Endarwati mengatakan, kasus DBD terbanyak ada di Kecamatan Natar, Tanjung Bintang, dan Kalianda.

Provinsi Lampung Urutan 6 Kasus DBD Tertinggi di Indonesia pada Januari 2019 hingga Tanggal 29

Kristi menjelaskan, peningkatan kasus DBD terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia.

“Memang secara nasional pada bulan Januari ini tinggi. Tidak hanya di Kabupaten Lampung Selatan,” kata Kristi, Kamis, 31 Januari 2019.

Pada 2018 lalu, jumlah kasus DBD di Kabupaten Lampung Selatan tercatat sebanyak 191 kasus dan DD 175 kasus.

Kristi menjelaskan, DD berbeda dengan DBD. Pasien DD mengalami gejala seperti DBD, namun belum positif DBD.

Kristi pun meminta warga untuk meningkatkan pola hidup dengan menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat, terutama membersihkan barang atau tempat yang bisa digunakan nyamuk berkembang biak.

Ketua Komisi I DPRD Pringsewu Malu Warga Diminta Iuran Rp 15 Ribu untuk Fogging

Upaya pengendalian penyebaran DBD, lanjutnya, telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan melalui puskesmas dengan melakukan fogging di daerah-daerah yang terdapat kasus DBD dan juga atas permintaan warga.

Tapi, kata Kristi, sejauh ini kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan melakukan pola 3M plus (menutup, menimbun dan membersihkan) masih cukup rendah.

“Fogging hanya membunuh nyamuk dewasanya. Terpenting menjaga lingkungan. Memutus mata rantai tempat nyamuk bisa berkembang biak dengan pola 3M plus,” ujarnya.

Nyamuk DBD ini biasanya berkembang biak dan bertelur di tempat-tempat genangan air bersih. Seperti genangan air di kaleng bekas atau tempat-tempat lainnya yang bisa menampung air.

Warga juga bisa meminta bubuk abate ke puskesmas.

“Memang DBD ini identik dengan musim penghujan, meski pada musim kemarau tetap ada kasus. Tetapi, biasanya memang tinggi di saat-saat musim penghujan,” kata dia. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved