Tribun Bandar Lampung
Kereta Bandara Radin Inten II Butuh Dukungan Dana Pemerintah Pusat
Pemprov Lampung terus berupaya menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo terkait pengadaan kereta bandara.
Penulis: Noval Andriansyah | Editor: Yoso Muliawan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pemprov Lampung terus berupaya menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo terkait pengadaan kereta bandara. Satu langkah di antaranya dengan menggelar rapat koordinasi.
Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Sekretariat Provinsi Lampung Taufik Hidayat mengungkapkan, rakor berlangsung pada Jumat (16/3/2019). Pemprov Lampung mengundang beberapa instansi terkait untuk menindaklanjuti instruksi Presiden Jokowi tersebut.
"Satu pembahasan di antaranya mengenai anggaran. Kalau mengandalkan anggaran dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Lampung), sangat tidak mungkin. Kebutuhannya (anggaran pengadaan kereta bandara) cukup besar," katanya, Minggu (17/3/2019).
Namun demikian, Taufik mengaku belum mengetahui secara detail berapa kebutuhan anggaran untuk mewujudkan kereta dari dan menuju Bandara Radin Inten II, Kecamatan Natar, Lampung Selatan.
"Saya belum tahu persis kebutuhan anggarannya berapa. Tapi, APBD hanya bisa membantu pada porsi pendukungnya," ujarnya.
Taufik menjelaskan, pemprov berharap pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan mendukung pendanaan pengadaan kereta bandara. Caranya, menurut dia, bisa dengan mengalokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2019 atau APBN murni 2020.
"Bisa masuk dalam APBN tahun depan. Mungkin untuk tahun ini, kajian-kajiannya saja yang bisa masuk dalam APBN Perubahan. Pak Menteri (Perhubungan) Budi Karya Sumadi kan juga sudah melakukan tinjauan," terangnya.
Presiden Jokowi telah menginstruksikan Menhub Budi Karya Sumardi agar segera mewujudkan kereta Bandara Radin Inten II. Instruksi terlontar saat peresmian jalan tol trans Sumatera ruas Bakauheni, Lampung Selatan-Terbanggi Besar, Lampung Tengah, belum lama ini.
"Saya sudah perintahkan untuk menyiapkan kereta bandara. Transportasi dari kota menuju bandara lewat kereta bandara harus mulai kita siapkan. Sehingga, kalau nanti kapasitas bandara ini membesar, karena growth-nya (pertumbuhan penumpang) tinggi sekali di sini, sudah ada juga persiapan kereta bandaranya," jelas Jokowi.
Penyesuaian DED 2016
Sementara Balai Teknik Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Wilayah Sumatera Bagian Selatan menyatakan akan ada penyesuaian terkait Detail Engineering Design (DED) kereta bandara. Pasalnya, DED yang sekarang ada merupakan DED bikinan tahun 2016.
"Akan kami laporkan terlebih dahulu ke pimpinan. Yang jelas, akan ada penyesuaian mengenai DED-nya. Sebab, DED ini sudah dari tahun 2016," kata Kepala Balai Teknik Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Sumbagsel Sugiyanto, Minggu (17/3/2019).
Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Setprov Lampung Taufik Hidayat menyatakan, selain soal anggaran, pemprov juga mulai membahas soal desain.
"Kami sudah mulai membahas desainnya. Sebenarnya, DED sudah ada. Tinggal meneruskan saja," kata mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Lampung itu.
Kepala Dinas Perhubungan Lampung Qudratul Ikhwan sebelumnya menyatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia. Koordinasi itu dalam rangka menindaklanjuti instruksi Presiden Jokowi.
Untuk langkah terdekat, pihaknya menargetkan pembebasan lahan kereta bandara bisa selesai pada akhir 2019. Ini sesuai target dari Menhub Budi Karya Sumardi ketika meninjau Bandara Radin Inten II usai peresmian terminal bandara oleh Presiden Jokowi. (Tribunlampung.co.id/Noval Andriansyah)