Tim Sidak 3 Warung Bakso, Dokter Hewan Ungkap Indikator Bakso Mengandung Boraks dan Formalin
Dinas Pertanian Bandar Lampung melalui Bidang Peternakan melakukan inspeksi mendadak ke warung bakso.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Yoso Muliawan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dinas Pertanian Bandar Lampung melalui Bidang Peternakan melakukan inspeksi mendadak ke warung bakso, Rabu (20/3/2019). Setidaknya tiga warung bakso di Jalan ZA Pagaralam dan Jalan Arief Rahman Hakim menjadi sasaran sidak produk hasil hewan.
Dari sidak warung bakso tersebut, Kepala Distan Bandar Lampung Agustini menyatakan, tim tidak menemukan bakso yang mengandung boraks, formalin, maupun daging babi.
"Warung bakso yang kami sidak hari ini masih dalam kondisi aman," katanya kepada awak media di depan warung bakso di Jalan ZA Pagaralam.
Dokter Hewan Distan Bandar Lampung M Rifki Fabillah yang turut memeriksa bakso membenarkan tim tidak menemukan bakso yang berbahaya bagi kesehatan konsumen.
"Ada tiga item yang kami gunakan, yaitu mengecek apakah bakso ada kandungan boraks, formalin, atau daging babinya," ujar Rifki.
Ia menerangkan, indikator bakso mengandung boraks apabila kandungannya di bawah ambang 50 Part Per Million (PPM).
"Yang kami tes tadi, di atas 50 PPM, sehingga aman," katanya.
Sementara untuk kandungan formalin, jelas Rifki, akan terlihat pada perubahan warna bakso ketika proses pengecekan.
"Kalau terbukti ada formalin, warnanya pasti berubah menjadi ungu," ujar kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Distan Bandar Lampung ini.
Sidak atas produk hasil hewan oleh tim Distan Bandar Lampung sendiri terjadwal dua kali dalam setahun. "Sidak dalam rangka memberi rasa aman dan halal kepada masyarakat dalam mengonsumsi bakso," kata Kepala Distan Agustini.
Manager Operasional Rumah Bakso, Haris Setiawan, mengapresiasi sidak tersebut.
"Kami bisa langsung melihat apakah ada kekurangan. Customer (pelanggan) juga bisa langsung menyaksikan," ujarnya seraya berharap sidak tersebut berlangsung secara berkelanjutan.
Haris hanya berpesan agar instansi terkait tidak tebang pilih dalam pelaksanaan sidak produk hasil hewan.
"Masyarakat juga harus teliti memilih makanan yang sehat. Jangan cuma murahnya saja, tapi ternyata tidak sehat," tandasnya. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)