Adik Kandungnya Gagal Lolos Jadi Caleg, Mursyid Depresi dan Ikut Terapi di Padepokan Anti Galau
Adik Kandungnya Gagal Lolos Jadi Caleg, Mursyid Depresi dan Ikut Terapi di Padepokan Anti Galau
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, CIREBON- Bukan hanya caleg yang ikut depresi karena gagal lolos, tetapi juga tim suksesnya.
Mursyid (45) seorang tim sukses dari calon anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengaku mengalami depresi pada Selasa (23/4/2019) malam.
Warga Desa Penpen, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, ini tak kuat karena terus ditagih sang caleg mengenai hasil perolehan suara yang di luar prediksi.
Ironisnya, sang caleg yang dimaksud adalah Khaerudin (35) yang tak lain adalah adik kandungnya sendiri.
Khaerudin mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Kabupaten Cirebon dengan nomor urut enam dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Dia mewakili daerah pemilihan tujuh yang meliputi enam kecamatan, yaitu Kecamatan Astanajapura, Beber, Greged, Mundu, Sedong, dan Susukan Lebak.
“Saya tim sukses ring satu untuk caleg PAN Nomor 6 Dapil 7, namanya Khaerudin. Dia adik kandung saya,” kata Mursyid kepada sejumlah media.
Dia hanya mendapatkan 567 suara dari jumlah suara yang ditargetkan sebanyak 3.000 suara.
Anak kedua dari pasangan Basyir (alm) dan Aminah ini menceritakan, tekanan itu diduga terjadi setelah Kherudin memberikan sejumlah uang dan 3.000 butir telur dalam dua mobil boks kepada Mursyid.
“Sekarang kalau orang silaturahim enggak ngasih-ngasih kan enggak enak. Udah ngeganggu waktunya, enggak enak kalau enggak ngasih. Saya bilang, ini sih titipan telur dari adik saya, sodakoh aja, doa dan dukungan pilih adik saya ya,” kata Mursyid kepada Kompas.com mengingat kata-kata saat dia mengampanyekan adiknya.
• Harga Dolar Hari Ini. Kemarin Sempat Alami Penguatan, Kini Rupiah Melemah Sedikit dari Dolar AS
• Terbaru Insiden Ferry Tabrakan - Jasad Mualim yang Terjatuh Sudah Ditemukan di Pulau Merak Besar
• Spesifikasi Samsung Galaxy A50, Simak Harga Samsung A50 April 2019
Mursyid meyakinkan bahwa dirinya sudah kerja keras siang dan malam menyosialisasikan adiknya dari rumah ke rumah.
Dia memberikan satu bungkus paket berisi empat butir telur untuk satu orang pemilih.
Namun, saat penghitungan suara, Khaerudin mulai menanyakan perolehan hasil suaranya.
Mursyid berulang kali ditelepon dan ditagih suara yang pernah ditargetkan.
Kenyataannya jauh, suara di Desa Penpen untuk Khaerudin hanya 567 dari 3.000 suara yang ditargetkan.