Terlalu, Setelah Hamili Siswi SMP Pemuda Bangun Rejo Minta Uang dan Motor Ninja Jika Ingin Dinikahi

Terlalu, Setelah Hamili Siswi SMP Pemuda Bangun Rejo Minta Uang dan Motor Ninja Jika Ingin Dinikahi

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID,BANGUNREJO - Malang nasib nasib NP (16), siswi kelas XI sebuah sekolah menengah kejuruan di Kecamatan Bangun Rejo.

Berpacaran dengan seorang pemuda hingga akhirnya harus mengandung selama delapan bulan.

Nahasnya, sang kekasih enggan untuk menikahi NP.

Amin orangtua NP bercerita kepada Tribunlampung.co,id, Minggu 12/5/2019 awal dirinya mengetahui putri sulungnya itu tengah berbadan dua.

Sekitar Maret 2019 ia mengatakan sang anak mengeluhkan sakit di bagian perutnya.

Saat ditanya NP berkilah jika sakitnya itu akibat tumor yang dideritanya.

Khawatir dengan kondisi sang anak, lelaki yang bekerja sebagai buruh tani itu kemudian membawa anaknya ke sebuah klinik untuk diperiksa.

Hasil pemeriksaan, didapati jika NP tengah mengandung dengan usia kandungan tiga bulan.

"Saya tanya ke anak saya, siapa yang melakukan itu (persetubuhan). Kata anak saya yang melakukan itu pacarnya (inisial IV, 21). Saya tanya lagi, tetap jawabnya ia dia yang melakukan," kata Amin.

Kemudian Amin dan keluarga menemui keluarga di IV untuk membicarakan hal terlihat hubungan anak mereka.

Saat dipertemukan pertamakali oleh IV, keluarga NP tak mendapatkan jawaban pasti terkait pertanggung jawaban.

"Pernah dia (IV) menelpon anak saya, dia bilang mau nikahin anak saya kalau keluarga saya menyiapkan uang sebesar Rp 7 juta dan satu unit motor Ninja. Saya ini cuma buruh tani mana ada uang untuk memenuhi tuntutan dia (IV)," ujar Amin dengan suara lirih.

• Ini Prestasi PDIP Lampung Barat, Tak Hanya Kunci Ketua DPRD, Juga Antarkan Mukhlis Basri ke DPR

• Asisten Raffi Ahmad Bongkar Masa Lalu Sang Bos, Merry: Suka Main Serong

• Download Lagu Pop Indonesia Terbaru Terpopuler 2019 Full Album Gudang Lagu MP3

Karena tak mendapati itikad baik dari IV dan keluarganya, Amin menyatakan sempat melaporkan peristiwa asusila yang menimpa NP ke Polda Lampung.

Tapi oleh pihak Polda laporan supaya disampaikan ke Polres Lamteng.