Tribun Bandar Lampung

Komunitas Ampera Lampung Harapkan Komitmen Slot Anggaran Bagi Pelayanan Disabilitas

Komunitas Ampera Lampung berharap agar ada komitmen lebih terkait slot anggaran dalam memenuhi kebutuhan pelayanan terhadap penyandang disabilitas.

Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Eka
Warga Bandar Lampung penyandang disabilitas memanfaatkan kursi roda yang disediakan di Mal Pelayanan Publik Pemerintah Kota Bandar Lampung 

Laporan Reporter Tribun Lampung Eka Ahmad Sholichin

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Komunitas Ampera Lampung berharap agar ada komitmen lebih terkait slot anggaran dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan terhadap penyandang disabilitas.

Hal tersebut diungkapkan Koordinator Komunitas Ampera Lampung Alfajar SAN saat dihubungi, Kamis (4/7/2019) malam.

"Kita berharap pada komitmen lebih kepada kebijakan melalui Perwali atau peraturan daerah tingkat kota dan berharap terhadap slot anggaran," tuturnya.

Karena kan untuk melaksanakan pelayanan itu butuh anggaran dan itu perlu dianggarkan dan mekanismenya berjalan di DPRD Kota Bandar Lampung.

"Nah selama ini kan yang selalu menjadi alasan dari teman-teman birokrasi, pelaksana, dinas atau kalau kita ke rumah sakit, puskesmas dan sekolah mereka selalu bilang keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia," paparnya.

Padahal itu sebenarnya sumbernya bisa dari komitmen pemimpin dan komitmen anggota dewan terhadap permasalahan disabilitas.

Suharti Terpaksa Tutup Warung Makan Gara-gara Debu Tebal di Jalan Ryacudu: Orang Jadi Males Mampir

"Jujur kalau untuk di Bandar Lampung sendiri terkait disabilitas belum mendapatkan tempat yang cukup meskipun memang kalau dari se Provinsi Lampung bisa dibilang Balam yang paling baguslah," katanya.

Maksudnya ada ruang-ruang yang diberikan tapi baru sebatas sarana tetapi belum pada penyediaan sumber daya manusianya.

"Orang misalnya disediakan kursi roda kan butuh SDM atau di pelayanan rumah sakit butuh petugas juga yang memang dikhususkan," tuturnya.

Pria Spesialis Pembobol Rumah Warga Lampung Utara Ini Akhirnya Berakhir di Jeruji Besi

Layanan bagi disabilitas di Lampung perbandingannya dari tahun ke tahun tidak banyak berubah misal dari tahun 2018 ke 2019 misal di jalan ada memang ruas penanda untuk teman-teman tunanetra dimana di trotoar diperuntukan khusus supaya bisa mengenali arah

"Tapi kalau kita perhatikan ada juga blok-blok trotoar yang warna kuning bersenggolan dengan kursi atau tiang artinya itu perlu jadi perhatian. Kemungkinan karena yang masang tukang mungkin tidak paham peruntukannya untuk tuna netra dan penataannya harus diperhatikan secara hati-hati," pesannya.

Lanjutnya kalau untuk pelayanan publik diharapakan ada petugas khusus seperti kalau di loket pelayanan ada untuk lansia, umum dan BPJS maka diberi ruang tersendiri supaya mempermudah.

"Karena kan kalau dicampur maka akan menyulitkan sendiri dan masyarakat kesulitan antrean. Tapi kalau ada loket yang dikhususkan semuanya menjadi terarah," paparnya.

Penyediaan ruang disabilitas juga disesuaikan untuk ruangnya disabilitas yang mana dulu karena tidak bisa disamakan antara yang khusus tuna netra dengan tuna daksa atau lainnya.

"Kemudian jumlah akses pelayanannya dari lima gedung hanya terdapat satu gedung yang memberikan akses pelayanan sementara namanya orang untuk akses layanan di gedung manapun dia butuh," pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Eka Ahmad Sholichin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved